Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Terkejut Donor Darah Turun Drastis di Awal Puasa

Kompas.com - 10/07/2013, 18:25 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla alias JK terkejut dengan penurunan drastis pendonor darah di PMI DKI Jakarta di hari pertama puasa, Rabu (10/7/2013). Hal itu diketahui ketika JK mengecek stok darah di PMI DKI Jakarta Rabu sore.

Dari penjelasan petugas PMI DKI Jakarta, jumlah pendonor sebelum puasa bisa mencapai 300 orang per hari. Namun, hingga Rabu sore, jumlah pendonor hanya sekitar 20-an orang. "Itu hari ini?" tanya JK dengan raut wajah terkejut.

Di kantor PMI, JK sempat berbincang-bincang dengan beberapa pendonor. Kepada mereka, JK menanyakan sudah berapa kali melakukan donor. Mantan Wakil Presiden itu juga melihat stok darah di ruang pendingin.

Kepala Bidang Pengadaan Darah PMI DKI Jakarta Dian Winarti mengatakan, stok darah di kantornya masih aman, yakni sekitar 7.000 kantong atau cukup untuk tujuh hari ke depan. Stok darah biasanya berkurang dua minggu setelah Ramadhan hingga satu minggu setelah Lebaran.

Agar stok darah tetap aman, PMI DKI Jakarta akan berusaha mencari pendonor dengan bekerja sama berbagai pihak, di antaranya TNI/Polri, mal, gereja, wihara, masjid, ormas, dan instansi.

Kegiatan PMI DKI Jakarta, kata dia, akan buka 24 jam selama bulan puasa. Adapun PMI di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur buka pukul 9.00-12.00 WIB.

"Kami mengimbau kepada keluarga pasien yang membutuhkan darah agar dapat membawa keluarga atau kerabat untuk menjadi donor langsung," kata Kepala UDD PMI DKI Jakarta Salimar Salim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com