Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat dan Angka Tujuh

Kompas.com - 08/07/2013, 12:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Apa hubungannya antara Demokrat dan angka tujuh? Yang jelas, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini mendapatkan nomor urut tujuh dalam Pemilu 2014 mendatang. Entah karena terkait nomor urut ini atau memang menganggap angka tujuh sebagai "hoki", sejumlah fakta politik partai ini menunjukkan belakangan berputar di angka tujuh. Apa saja? 

Selain nomor urut, angka tujuh Demokrat lainnya adalah Kantor Dewan Pengurus Pusat yang berada di Graha Kramat VII, Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Beberapa hari setelah pengambilan nomor urut, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengaku bersyukur partainya mendapatkan nomor urut ketujuh sebagai peserta pemilu. Ia pun berseloroh, Partai Demokrat bisa terus membubung tinggi hingga langit ketujuh.

"Lagunya jadi bintang tujuh di langit yang biru," ujar Nurhayati menirukan lagu "Bintang Kecil", Senin (14/1/2013) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
 
Pada 29 Juni 2013, Partai Demokrat kembali tak melepaskan angka tujuh dari momen politiknya. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hotel Sahid, Jakarta, yang digelar pada tanggal itu, dibuka oleh tujuh pentolan partainya. Mereka adalah Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan; Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro; Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie; anggota Dewan Pembina, EE Mangindaan; Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin; Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Cornel Simbolon; serta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu, SBY menabuh gong yang menandakan Rakornas resmi dimulai.

Dari bawah panggung, banyak suara dari sejumlah kader yang menyerukan bahwa tujuh pentolan tersebut sangat terkait dengan nomor urut tujuh milik Partai Demokrat. 

Pada 7 Juli kemarin, SBY secara mendadak mengumumkan aturan pokok konvensi calon presiden. Pengumuman ini mendadak karena sebelumnya aturan mengenai konvensi baru akan dilakukan sekitar dua atau tiga pekan ke depan.

Menurut SBY, konvensi terpaksa diumumkan lebih cepat untuk menampik opini masyarakat yang menganggap konvensi calon presiden dari Partai Demokrat bias dan hanya isapan jempol. Namun, kenapa yang dipilih adalah tanggal tujuh bulan tujuh?

Masih terkait angka tujuh, SBY menyampaikan aturan pokok konvensi yang jumlahnya sebanyak tujuh butir. Tujuh butir itu tentu belum detail mengatur konvensi sebagai terobosan Partai Demokrat menjaring calon presiden.

Namun, Demokrat sengaja membuat tujuh aturan pokok supaya angka tersebut makin melekat di benak publik. Hal itu diakui SBY dan berjanji akan memberi penjelasan lebih detail mengenai tujuh aturan pokok konvensi pada kesempatan berikutnya.

Ada apa antara Demokrat dan angka tujuh? Bisa jadi hanya kebetulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

    Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

    Nasional
    Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

    Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com