Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jenderal Purnawirawan Siap Maju Jadi Capres dari Demokrat

Kompas.com - 30/06/2013, 17:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua jenderal TNI kini bersiap-siap menyusun tim sukses untuk ikut dalam konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat. Dua jenderal itu adalah Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto dan Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto.

"Saya mendengar memang sudah ada dua jenderal dari kalangan TNI yang mau melamar dalam konvensi Partai Demokrat, yaitu Djoko Suyanto dan Endriartono. Mereka juga sudah siap-siap tim sukses," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy, di sela-sela acara Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) di Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (30/6/2013).

Djoko Suyanto kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM. Djoko merupakan mantan Panglima TNI tahun 2006-2007. Sementara Endriartono adalah mantan Panglima TNI tepat sebelum Djoko Suyanto.

Suaidi mengatakan, kedua jenderal purnawirawan itu sudah sempat bertanya akan kriteria capres yang diinginkan Demokrat. Namun, lanjutnya, saat ini Partai Demokrat belum menentukan syarat pasti dalam Konvensi partai itu. "Kami akan buat kriteria untuk melakukan seleksi, lalu kami akan lakukan inventarisasi dan pendekatan kepada yang bersangkutan untuk menjelaskan mekanisme konvensi," ucap Suaidi.

Saat kandidat sudah menyatakan kesiapannya, calon itu kemudian diumumkan ke publik. Selanjutnya, mekanisme survei yang akan menentukan kandidat-kandidat tersebut terpilih sebagai capres yang akan diusung Demokrat pada Pemilu 2014.

Soal kemungkinan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berperan dalam menentukan capres terpilih, Suaidi menampiknya. "Pak SBY sama sekali tidak memilih, yang memilih nanti murni dari mekanisme survei," ucap mantan Kepala Staf Umum TNI Angkatan Darat itu.

Partai Demokrat memutuskan melakukan konvensi untuk menjaring calon Presiden. Saat ini, tim seleksi tengah dibentuk dan pengumuman akan disampaikan Juni 2013. Setelah itu, pendaftaran bagi para kandidat dilakukan. Calon internal maupun eksternal diperkenankan mendaftar sebagai kandidat capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com