Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Diduga Belikan Rumah untuk Dipta Sebelum Menikah

Kompas.com - 18/06/2013, 19:50 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan korupsi simulator SIM dan tindak pidana pencucian uang Inspektur Jenderal Djoko Susilo disebut membelikan sejumlah rumah untuk istri ketiganya, Dipta Anindita. Salah satunya, rumah di Perumahan Pesona Khayangan Mungil I Blok E Nomor 01 Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok.

Berdasarkan keterangan saksi, rumah itu dibeli pada 2006 atau sebelum Dipta dan Djoko menikah pada Desember 2008. "Rumah itu awalnya atas nama perusahaan, lalu Pak Sudiyono menyerahkan surat pernyataan ke bagian marketing. Dia meminta sertifikat diatasnamakan Bu Dipta Anindita," ujar Fauzi Saleh ketika bersaksi untuk terdakwa Djoko Susilo dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (18/6/2013).

Saat persidangan juga jaksa KPK menunjukkan fotokopi kartu tanda penduduk Dipta Anindita, perempuan kelahiran Surakarta, 10 Juni 1989. Pada KTP tersebut Dipta beralamat di Blok E, perumahan Pesona Khayangan itu. Pada KTP itu, status Dipta juga tercatat belum menikah. Fauzi mengatakan, rumah itu dibeli oleh Sudiyono seharga Rp 2,650 miliar pada 2006. Namun, surat jual-beli rumah itu baru selesai tahun 2008.

Pembayaran awal, kata Fauzi dibayarkan untuk rumah Blok E 1, tetapi sisa uang tersebut dibelikan untuk rumah di Blok Fi 9 yang saat ini masih ditelusuri. "Pertama, Pak Sudiyono bawa uang Rp 1 miliar. Untuk kewajiban (Blok E 1) itu Rp 350 juta dan sisanya Rp 650 juga untuk (Blok) Fi 9," kata Fauzi.

Namun, menurut Fauzi, akta jual-beli untuk rumah itu belum dibuat. Adapun rumah di Fi 9 lebih kecil dibanding Blok E. Rumah itu pun, menurut Fauzi, telah dilaporkan ke KPK.

Sebelumnya, dalam dakwaan, Djoko Susilo disebutkan menyamarkan harta yang diduga hasil tindak pidana korupsi dengan mengatasnamakan istri ketiganya, Dipta Anindita. Mantan Kepala Korps Lalu Lintas itu juga disebut membeli lima aset atas nama keluarga Dipta, seperti lahan, rumah, hingga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com