Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Temukan Masalah Pasokan Gas untuk Pabrik Pupuk

Kompas.com - 13/06/2013, 14:13 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kajian mengenai pupuk bersubsidi dalam rangka membangun sistem pencegahan agar tidak menimbulkan kerugian negara. Dari kajian yang dilakukan, KPK menemukan masalah dalam pasokan gas untuk pabrik-pabrik pupuk. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan, ada ketidakseimbangan antara jumlah suplai gas dengan jumlah yang dibutuhkan pabrik pupuk.

"Yang menarik, ternyata antara jumlah supply dan demand tidak seimbang. Kebutuhan pabrik pupuk akan gas ternyata tidak bisa disuplai karena memang gas sudah terikat kontrak-kontrak," ujar Bambang di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Untuk memperdalam temuan ini, KPK mengundang sejumlah kementerian dan lembaga negara yang berkaitan dengan industri pupuk dan gas untuk berdiskusi hari ini. Hadir dalam diskusi tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, serta Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.

Menurut Bambang, atas temuan KPK mengenai kurangnya suplai gas untuk pupuk tersebut, Hatta Rajasa mengungkapkan rencana untuk mengubah kebijakan.

"Perubahannya, gas nanti akan diprioritaskan untuk ketahanan pangan sampai empat tahun ke depan," sambungnya.

Bambang pun berharap agar kebijakan Pemerintah terkait pupuk dan suplai gas ini tidak bermasalah sehingga meminimalisir potensi kerugian negara.

"Kalau satu pabrik gas atau pupuk belok saja, bisa menyebabkan kerugian ratusan miliar. Itu sebabnya fungsi KPK meminimalisasi potensi kerugian dengan membangun sistem pencegahan yang bagus," ucap Bambang.

Menurut Bambang, isu pupuk bersubsidi ini termasuk dalam kepentingan nasional mengenai ketahanan pangan yang menjadi fokus KPK. Sementara itu, Kuntoro selaku Kepala UKP4 menilai perlu untuk merevitalisasi beberapa pabrik pupuk seperti pupuk gresik dan pupuk kujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com