JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun ini diklaim tepat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, keputusan ini akan menyelamatkan dua hal, yaitu perekonomian negara saat ini dan wajah pemerintahan Indonesia mendatang.
Presiden mengatakan bahwa kondisi perekonomian negara akan memburuk jika pemerintah yang dipimpinnya tidak mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM. Kebijakan menaikkan harga BBM bisa menyelamatkan muka presiden Indonesia terpilih pada periode mendatang.
"Mengapa saya ambil (keputusan ini), saya tidak ingin membebani presiden yang akan datang karena harus, misalnya, menaikkan harga BBM, padahal baru mengawali masa bakti," tuturnya di Kantor Presiden, Rabu (12/6/2013).
Presiden juga menyadari bahwa kebijakan menaikkan harga BBM tentu akan menuai kontra. Selain itu, Presiden mengaku menyadari bahwa kebijakan ini tentu akan membuat buruk citranya jelang penyelenggaraan Pemilu 2014.
Namun, dia menegaskan bahwa kebijakan ini perlu segera diambil untuk menyelamatkan perekonomian negara.
"Sebenarnya, kalau saya kedepankan politik saya sendiri, di kala kita sudah masuki proses pemilu ini, tentu akal sehat katakan, tidak mungkin seorang presiden harus ambil kebijakan naikkan harga BBM karena saya tidak ingin kalau kita biarkan keadaan ini, perekonomian kita memburuk," katanya.
Oleh karena itu, Presiden berharap DPR RI dan wakil pemerintah segera menyetujui RAPBN-P 2013 menjadi APBN-P 2013 yang definitif. Presiden mengaku terus memantau dinamika proses dan mengatakan parlemen dan pemerintah telah menyetujui sekitar 80 persen isi RAPBN-P 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.