Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS "WO" Rapat Timwas Century, Ini Tanggapan KPK

Kompas.com - 05/06/2013, 17:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang anggota Timwas Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan walkout dalam rapat tim pengawas kasus Bank Century. Ketiganya keluar setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dianggap menghina anggota Dewan. Anggota Dewan tersebut menuding KPK lambat dalam mengusut kasus skandal bank Century.

Terkait aksi walkout itu, Bambang mengaku tak mempersoalkannya. Menurutnya, aksi walkout itu harus dihormati karena hal tersebut merupakan hak konstitusional anggota Dewan. Ia pun menjelaskan pernyataannya yang dianggap menyidir anggota DPR.

"Kami ingin dong di-treatment yang sama. Kita semua ingin equal. Saat anggota DPR bicara, kami dengarkan dengan seksama. Jadi kami tak pernah bilang tak mau diawasi selama sesuai prosedur," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, usai rapat timwas Century, Rabu (5/6/2013).

Bambang menjelaskan, dirinya sama sekali tak bermaksud menyindir anggota Dewan. Ia hanya berusaha mengemukakan pendapat tentang kesalahan persepsi para anggota Dewan yang menilai kinerja KPK mengalami kemunduran dalam mengusut kasus Century.

"Mereka bilang kok menurun dari 173 saksi sekarang 37 saksi. Perlu didudukkan, kalau 173 saksi itu saat penyelidikan, berbeda dengan 37 saksi yang saat penyidikan sekarang ini," tukas Bambang. Sehingga, lanjutnya, Bambang merasa perlu menjelaskan panjang lebar tentang strategi KPK dalam melakukan penyidikan sebuah kasus.

Terkait dengan tudingan adanya konflik kepentingan, Bambang menyatakan sejak awal dia menolak menangani kasus Century. "Tapi saya diminta untuk ikut. Nanti saya akan beberkan siapa yang mendorong kasus ini sebenarnya, prosesnya seperti apa. Tapi jangan sekarang, nanti saat masa jabatan saya mau berakhir akan kelihatan semuanya, saya tak mau riya sekarang," imbuh mantan advokat ini.

Bambang mengaku pasrah jika ternyata tak boleh lagi datang dalam rapat Timwas Century. Pasalnya, dengan begitu, Bambang mengatakan dirinya menjadi punya waktu lebih untuk menangani kasus-kasus lain. "Saya terserah saja sama pimpinan," ucapnya.

Sebelumnya, Fraksi PKS menyatakan walkout dalam rapat timwas kasus Century. Mereka merasa Bambang menghina Parlemen. Pernyataan Bambang yang mendapat kritik pedas dari politisi PKS Fahri Hamzah adalah sebagai berikut: "Kami dari awal punya tekad untuk selesaikan kasus ini. Kami gunakan strategi penyelidikan yang kami miliki, jadi janganlah pakai kata-kata yang hiperbol. Ini hanya orang-orang yang pahamlah, yang satu frekuensi dengan kami," tukas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

    Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

    Nasional
    Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

    Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

    Nasional
    Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

    Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

    Nasional
    Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

    Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

    Nasional
    Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

    Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

    Nasional
    KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

    KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

    Nasional
    Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

    Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

    Nasional
    Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

    Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

    Nasional
    Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

    Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

    Nasional
    Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

    Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

    Nasional
    Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

    Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

    Nasional
    Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

    Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

    Nasional
    Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

    Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

    Nasional
    Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

    Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

    Nasional
    KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

    KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com