Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jokowi Lebih Dipercaya?

Kompas.com - 02/06/2013, 22:03 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan, mengungkapkan, kepercayaan masyarakat sekarang ini terhadap pemimpin tengah berada di level yang sangat rendah. Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin menjadi kurang karena para pemimpin cenderung lebih memperhatikan kepentingan pribadi.

Namun, Anies mengakui kalau Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) termasuk salah satu pemimpin yang masih dipercaya masyarakat. Lantas, mengapa masyarakat masih menaruh kepercayaan kepada Jokowi? Anies mengatakan, Jokowi dipercaya masyarakat karena faktor kedekatannya terhadap rakyat dan kompetensi serta integritas Jokowi.

"Kenapa Jokowi dipercaya? Karena kedekatan, kompetensi, integritas, muncul kepercayaan. Self interest-nya amat rendah," ujar Anies dalam diskusi bertajuk Pancasila Jiwa Bangsa di Jakarta, Minggu (2/6/2013).

Dia mengatakan, seorang pemimpin yang dipercaya adalah orang yang dapat mengelola kedekatan, integritas, dan kompetensinya dengan baik. Ibaratnya pemimpin orkestra, kata Anies, pemimpin yang baik tidak hanya hadir untuk mengoreksi para pemain musik, tetapi juga memberi nyawa dalam konser yang ditampilkan.

"Seperti Bung Karno yang memberikan perasaan," tambahnya. Dalam diskusi tersebut, Anies juga mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin yang mampu menjaga keutuhan Pancasila.

"Tahun 2014 ke depan tak boleh ada lagi pemimpin yang membiarkan perobek Pancasila dibiarkan," kata Anies. Padahal, lanjutnya, Pancasila itu bagaikan kain tenun yang tidak dapat kembali seperti semula jika sudah dirobek.

Tokoh pendidikan yang pernah menjadi ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi ini pun menilai bahwa pemimpin masa depan sedianya mengedepankan nilai-nilai pendidikan. Menurut Anies, pendidikan merupakan investasi dalam membangun kualitas sumber daya suatu bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com