Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Evakuasi Pekerja Freeport hingga Tuntas

Kompas.com - 20/05/2013, 14:00 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada jajaran pemerintah untuk melakukan penyelamatan dan evakuasi para pekerja dari runtuhan batuan di ruang pelatihan area Tambang Big Gossan di PT Freeport Indonesia, Papua, hingga tuntas. Semua pekerja yang menjadi korban harus dapat dikeluarkan dari runtuhan.

"Bagi saya ukurannya sampai ada kejelasan. Yang bisa diselamatkan, diselamatkan. Kalau tidak bisa diselamatkan, dievakuasi dengan baik," kata Presiden seusai menerima laporan dari jajaran pemerintah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/5/2013).

Presiden menerima laporan dari Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, Menteri ESDM Jero Wacik, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan lainnya.

Laporan yang diterima Presiden, dari 38 pekerja yang ikut pelatihan di hari kedua, sebanyak 10 orang bisa diselamatkan. Lima pekerja yang mengalami luka-luka sedang dirawat intensif di Jakarta. Tercatat 14 orang meninggal dunia.

Presiden menjelaskan, setelah menerima laporan kecelakaan tersebut, ia langsung mengucapkan belasungkawa. Presiden juga langsung memerintahkan jajaran TNI, Polri, Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk ikut membantu evakuasi meskipun pada tahap awal dipegang oleh pihak Freeport.

"Tadi pagi saya sudah bicara dengan Direktur Utama PT Freeport Indonesia. Bahkan, setengah jam lalu saya bicara dengan anggota Basarnas yang berada di lokasi. Dia melaporkan akan diteruskan pencarian dan mudah-mudahan dalam satu-dua hari bisa dituntaskan misinya," kata Presiden.

Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses evakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com