Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Calon Wakil Rakyat yang Licik!

Kompas.com - 07/05/2013, 08:29 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Temuan adanya bakal calon legislatif ganda jangan hanya dilihat sebagai kesalahan administrasi saja. Kasus itu harus dilihat sebagai kesengajaan dengan memainkan "1001" cara yang melanggar hukum agar bisa menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

"Ini gambaran nyata bahwa masih banyak bakal caleg yang bermotif petualang dalam Pemilu 2014 ," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, di Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Gun Gun mengatakan, partai politik harus bertindak tegas dengan mencoret bakal caleg yang juga masuk dalam DCS parpol lain atau lembaga perwakilan lain. Pasalnya, belum menjadi anggota Dewan saja mereka sudah berani melanggar aturan. Jika terpilih, kata dia, dikhawatirkan akan lebih berbahaya.

Gun Gun menambahkan, paling tidak ada empat motif menjadi anggota Dewan. Pertama, ingin mengejar prestise sebagai status sosial. Kedua, bermotif investasi atau mencari kerja. Motif ini sangat berbahaya karena menganggap jabatan bukan sebagai dedikasi, sehingga akan mengapitalisasi jabatannya untuk memperkaya diri dan kelompoknya.

"Ketiga, motif proteksi, yakni ingin mengamankan beragam kasus atau bisnis yang dimiliki. Partai dan jabatan anggota Dewan akan menjadi tempat dia berlindung. Keempat, motif ideologis. Biasanya dilakukan oleh mereka yang punya konsen pada nilai-nilai dan ideologi perjuangan. Jumlah kelompok ini sangat minor," kata Gun Gun.

"Saya yakin jika bakal caleg itu motifnya baik, dia tidak akan main-main apalagi dengan cara licik mengakali pendaftaran bakal caleg. Kelicikan tersebut bisa menjadi indikator akan orientasi masa depan yang bersangkutan," ujarnya.

Seperti diberitakan, Komisi Pemilihan Umum menemukan 25 nama bakal caleg yang terindikasi ganda. Ada beberapa sebab terjadinya daftar bakal caleg ganda. Ada bakal caleg yang mencalonkan diri di lebih dari satu daerah pemilihan atau lebih dari satu partai politik. Ada juga bakal caleg yang mencalonkan diri dari lebih dari satu lembaga perwakilan. KPU akan mengumumkan hasil verifikasi tersebut hari ini.

Dari 25 nama yang terindikasi, KPU memastikan empat orang bakal caleg positif ganda. Namun, KPU belum mengungkapkan identitas para caleg yang positif maupun terindikasi ganda.

Berita jelang Pemilu 2014 dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Verifikasi DCS Pemilu 2014
Kabar dari KPU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com