JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengakui keputusan pihaknya mengusung sejumlah menteri untuk menjadi bakal calon legislatif 2014-2019 dikarenakan kekurangan kader berpengalaman. Padahal, saat ini, partai tersebut memiliki 148 kader di parlemen.
"Harus diakui, saat ini Partai Demokrat belum punya banyak kader dengan jam terbang tinggi di parlemen," kata Riefky dalam diskusi bertajuk "Ranking Parpol Berdasarkan Bedah Kualitas Caleg 2014", di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (5/5/2013).
Riefky menegaskan, diusungnya sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk menjadi wakil rakyat di parlemen dianggapnya sebagai hal yang wajar. Pasalnya, para menteri dianggap berpengalaman dan sudah membuktikan diri selama memikul jabatannya.
Atas dasar itu, ia merasa perlu mendorong kader-kader berpengalaman di partainya untuk menjadi bacaleg di 2014-2019. Menurutnya, itu adalah hak dan tidak dilarang selama tidak menggunakan fasilitas negara selama berkampanye.
"Maju sebagai bacaleg adalah hak setiap warga negara, maka partai tidak boleh menghalang-halangi," ujarnya.
Saat ini, ada sepuluh menteri yang mendaftar sebagai bacaleg periode 2014-2019. Dari jumlah tersebut, Partai Demokrat mendominasi dengan mengajukan lima menterinya.
Kelima menteri asal Partai Demokrat itu adalah Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri UMKM Syarief Hasan, serta Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.