Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Catatan Campuran Bahan Kimia di Rumah Terduga Teroris

Kompas.com - 03/05/2013, 17:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim dari Mabes Polri yang terdiri dari Densus 88, Inafis, dan Puslabfor, Jumat (3/5/2013) sore, melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Bangka 2F, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Tim tersebut menemukan catatan bahan kimia di sana.

Tak lama setelah tiba sekitar pukul 15.15 WIB, tim yang datang menggunakan empat mobil langsung melakukan penelusuran di rumah kontrakan milik salah seorang terduga teroris, Julisman alias Asep alias Sefa Riano tersebut. Pemeriksaan berlangsung sekitar satu jam dan berakhir sekitar pukul 16.15 WIB.

Seusai penyelidikan, tim dari Mabes Polri tidak memberikan keterangan kepada para wartawan. Data sejumlah barang yang dibawa dari dalam rumah langsung dijelaskan kepada Ketua RT setempat, Heru Bambang.

Menurut Heru, barang-barang yang disita dari rumah tersebut meliputi dua buah pipa paralon dengan panjang sekitar 1,5 meter dan diameter 15 cm, KTP dan buku tabungan bank syariah atas nama Dimas Riano, stempel, kaleng biskuit, sejumlah buku, 10 lembar fotokopi catatan tentang campuran bahan kimia, kaleng biskuit, kemasan botol air munum, rumah stop kontak, dan setrika.

"Mengenai buku-buku apa, saya enggak diberi tahu. Buku tabungannya juga enggak diberi tahu bank apa," kata Bambang.

Rumah kontrakan itu digerebek anggota Densus 88 Antiteror pada Kamis (2/5/2013) tengah malam. Penggeledahan dilakukan setelah polisi menangkap dua orang terduga teroris, yakni JM alias Asep dan Ovie, pertigaan Benhil Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, sekitar pukul 21.30. Asep diketahui sebagai perakit bom. Dari keduanya, disita lima bom pipa siap ledak.

Sebelum ke kawasan Jalan Sudirman, kedua terduga teroris diduga berangkat dari rumah indekosnya tersebut. Belum ada keterangan lebih lanjut tentang kedua terduga teroris terkait jaringan mana. Dari penangkapan di Sudirman dan penggerebekan di Jalan Bangka itu, polisi kemudian menggerebek sebuah rumah kontrakan di Jalan Kenanga 4 Nomor 61, RT 5/3, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang Kota, Tangerang Selatan, Jumat (3/5/2013) subuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com