Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Kelebihan Bakal Caleg

Kompas.com - 20/04/2013, 13:12 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku kelebihan bakal calon legislatif. Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo, mengungkapkan, jumlah bakal caleg yang mendaftarkan diri sudah mencapai 200 persen dari kuota kursi di DPR

Kelebihan bakal caleg itu yang menjadi salah satu alasan PAN belum menyerahkan daftar calon legislatif sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “PAN kelebihan bacaleg (bakal caleg) secara signifikan. Itu sebabnya masih perlu penyempurnaan,” ungkap Drajad.

Menurut Drajad, pihaknya belum menyerahkan DCS ke KPU karena masih perlu waktu untuk menyeleksi bakal caleg dengan menampung aspirasi masyarakat lebih banyak. Dengan dimikian, diharapkan nama-nama yang diserahkan ke KPU nantinya sudah melalui proses seleksi yang sempurna.

“Karena tidak ada gunanya juga menyerahkan terlalu awal. Lebih baik waktu yang disediakan KPU itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk penyempurnaan, untuk menampung sebanyak mungkin aspirasi kader dan simpatisan PAN, serta masyarakat umum yang tertarik pada PAN sehingga DCS yang diserahkan nantinya benar-benar yang terbaik,” ujarnya.

Dia mengatakan, rencananya PAN akan menyerahkan DCS ke KPU pada Minggu (21/4/2013) atau pada hari terakhir penyerahan, Senin  mendatang. Kendati demikian, Drajad memastikan partainya telah memenuhi persyaratan kuota 30 persen keterwakilan perempuan. “Jumlah caleg perempuan sudah lebih dari 30 persen, tapi kami mau sempurnakan penyebarannya per dapil (daerah pemilihan),” ucap Drajad.

KPU membuka pendaftaran bagi partai politik untuk menyerahkan DCS hingga tanggal 22 April. Hingga kini, baru ada satu partai yang menyerahkan DCS yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagian besar partai masih berkutat pada kelengkapan syarat administrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com