Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cukup Hanya Sidik Pelaku Penyerangan Lapas

Kompas.com - 04/04/2013, 21:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggung jawab terhadap tindakan penyerangan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta tidak boleh hanya dibebankan kepada para pelaku dari Grup II Korps Pasukan Khusus Kartasura, Jawa Tengah. Para pejabat struktural yang punya fungsi pengendalian pasukan juga harus mendapat sanksi.

"Pertanggungjawaban tentu saja tidak sebatas pada oknum pelaku, tapi juga jajaran struktural yang punya tanggung jawab pengendalian. Tapi biarkan proses hukum yang putuskan," ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq saat dihubungi Kamis (4/4/2013). Dia menuturkan, secara teritorial maka seluruh pasukan berada di bawah kontrol Pangdam Diponegoro. Sementara secara kesatuan, maka komandan Kopassus harus bertanggung jawab.

"Harus jelas dulu pelakunya langsung dari kesatuan atau sedang ditugaskan di teritorial," imbuh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. Mahfudz juga mendukung proses peradilan dilakukan secara transparan karena sudah menyangkut korban sipil. Kasus ini, kata Mahfudz, menunjukkan reformasi TNI yang sudah berjalan maju memang belum tuntas sehingga harus dituntaskan.

"Proses hukum diharapkan tuntas dalam waktu sebulan," tutur Mahfudz. Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, DI Yogyakarta, diserbu sekelompok orang pada Sabtu (23/3/2013) pukul 01.15 WIB. Empat orang tewas.

Keterangan para saksi menyatakan saat itu datang tiga truk bermuatan sekitar 15 orang bersenjata lengkap dan menggunakan tutup kepala serta pelindung tubuh. Mereka memaksa masuk LP, tetapi dilarang oleh penjaga LP.

Kelompok bertopeng ini kemudian melempar granat dan melukai penjaga LP, lalu mencari pelaku pengeroyokan anggota TNI Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Kepala Santoso di Hugos Cafe, Yogyakarta. Mereka pun menembak mati empat pelaku pengeroyokan itu.

Setelah melakukan aksinya, kelompok ini langsung kabur meninggalkan LP. Beberapa saat setelah peristiwa ini terjadi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Hardiono Saroso langsung membantah dugaan keterlibatan anggota TNI dalam penyerangan itu.

Sebagai penanggung jawab teritorial, Hardiyono memastikan tidak ada satu pun pasukannya yang meninggalkan markas pada saat peristiwa itu terjadi. Namun, pernyataan Pangdam berbeda dengan hasil investigasi TNI Angkatan Darat, Kamis (4/4/2013).

Ketua Tim Investigasi TNI AD terkait penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Brigjen Untung K Yudhoyono, mengakui 11 anggota Grup II Kopassus Kartasura adalah penyerang empat tahanan terkait pembunuhan Serka Santoso. "Bahwa secara ksatria dan dilandasi kejujuran serta tanggung jawab, serangan LP Cebongan, Sleman, pada 23 Maret 2013 pukul 00.15 WIB diakui dilakukan oleh oknum anggota TNI AD, dalam hal ini grup II Kopassus Kartosuro yang mengakibatkan terbunuhnya empat tahanan," kata Unggul di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Berita terkait dapat dibaca dalam: Oknum Kopassus Serang LP Cebongan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Nasional
    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Nasional
    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Nasional
    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Nasional
    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Nasional
    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com