Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Ejek, Kubu Todung Mulya Lubis-Otto Hasibuan Gebrak Meja

Kompas.com - 25/03/2013, 15:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Advokat dalam rapat dengar pendapat Badan Legislasi pada Senin (25/3/2013) diwarnai aksi adu mulut yang saling menjatuhkan. Aksi ini bermula saat Badan Legislasi (Baleg) mengundang Ikatan Advokasi Indonesia (Ikadin), baik versi Todung Mulya Lubis maupun Otto Hasibuan.

Saat rapat dimulai, kubu Otto mempertanyakan alasan hadirnya Todung Mulya Lubis beserta jajaran pengurus Ikadin pimpinannya dalam ruang Baleg. "Saya mau pertanyakan alasan Pak Todung hadir dalam rapat ini? Sangat naif rasanya organisasi advokat dipimpin bukan advokat. Terlepas Todung sah atau tidak, dia sudah bukan advokat," ujar Sekretaris Ikadin versi Otto Hasibuan, Adardam Achyar.

"Saya ini juga bagian dari advokat," tukas Todung tak mau kalah.

Aksi saling ejek pun terjadi di antara kedua kubu, sampai akhirnya mereka memukul meja dan saling berseru. "Keluar! Keluar!" ujar kubu Otto sambil menggebrak-gebrak meja.

"Tunggu dulu orang berbicara!" sahut pengurus dari kubu Todung.

Todung pun tak peduli akan ejek-ejekan yang ada. Ia tetap melanjutkan pandangannya soal RUU Advokat. Todung menolak rencana RUU Advokat yang akan mengatur penyatuan semua organisasi advokat dalam satu badan. "Dari sejarahnya, advokat di Indonesia itu tidak pernah bisa bersatu. Wartawan saja tidak hidup dalam satu wadah hukum. Monopoli itu tidak baik," tukas Todung.

Sementara itu, Elsa Syarief yang menjadi pengurus di Ikadin versi Otto Hasibuan juga menolak dengan tegas pembahasan RUU Advokat. Ia juga menolak menjadikan organisasi advokat dalam satu tubuh. "Ini hanya akan dijadikan peluang bagi mereka yang haus kekuasaan," ucap Elsa yang disambut sorak-sorai pendukungnya.

Saat ini, setidaknya ada sekitar 100 advokat yang hadir di ruang Baleg. Para anggota Baleg bahkan sampai tidak kebagian kursi dan terpaksa duduk di deretan pimpinan rapat dan staf. Wakil Ketua Baleg Dimyati Natakusumah pun tak mampu mengendalikan nuansa yang kian memanas. Petugas pengamanan sudah siap berjaga di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com