Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digadang Jadi Ketum Demokrat, Gita Wirjawan Anggap Cuma Gosip

Kompas.com - 13/03/2013, 11:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan membantah wacana yang menggadang-gadang dirinya masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Demokrat. Menurutnya, kabar itu hanya gosip.

"Itu gosip. Saya sering digosipin menjadi A, menjadi B, menjadi C," ujar Gita, seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III, di Gedung Kompleks Parlemen, Rabu (13/3/2013).

Saat ditanya kesiapannya masuk dalam bursa Ketum Demokrat jika benar-benar dicalonkan kader Demokrat, Gita tak mau menjawab. Ia hanya menegaskan bahwa wacana itu hanya isu. Menurut Gita, ia tak pernah berkomunikasi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal bursa Ketum Demokrat atau pun membicarakan kemungkinan ia dijadikan calon presiden 2014.

"Tidak pernah. Saya ini profesional dan saya bangga bisa mengemban tugas negara," katanya.

Seperti diketahui, nama Gita menjadi salah satu nama yang dijagokan sejumlah politisi Demokrat menjadi calon ketua umum partai yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir Maret mendatang. KLB dilakukan untuk memilih ketua umum baru menggantikan Anas Urbaningrum yang menyatakan keluar setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimana hadiah terkait proyek Hambalang dan lainnya.

Dukungan terhadap Gita setidaknya disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Ramadhan Pohan dan Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga. Kastorius bahkan mengungkapkan bahwa SBY sudah sepakat Gita masuk dalam bursa Ketum Partai Demokrat. Gita, kata Kastorius, diproyeksikan SBY untuk menjadi calon Presiden dalam Pilpres 2014.

Baca berita terkait dalam topik:
Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com