Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Suruh Anas Ngomong Century

Kompas.com - 05/03/2013, 12:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meragukan kebenaran keterangan para anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR terkait keterangan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum soal kasus bail out Bank Century. Ruhut baru percaya jika Anas yang mengungkapkannya langsung kepada publik.

"Itu ngarang-ngarang aja. Suruh Anas yang ngomong, jangan mereka (anggota Timwas Century). Nanti Anas ditanya, jawabnya enggak ngomong begitu," kata Ruhut di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Sebelumnya, tim kecil pengawas Century menemui Anas di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Dalam pertemuan 2,5 jam, tim kecil mengaku mendapat empat nama baru yang selama ini belum terungkap ke publik.

"Dia (Anas) sebut ada nama baru. Ada empat nama baru yang selama ini belum terungkap," kata anggota Timwas Century dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Namun, Hendrawan enggan mengungkapkan siapa saja mereka.

Ruhut mengatakan, para anggota Timwas di luar Fraksi Demokrat hanya ingin terus membuat gaduh. Ruhut bahkan menuduh mereka hanya ingin mencari popularitas menjelang Pemilu 2014.

Anggota Komisi III DPR itu menambahkan, seharusnya para anggota Timwas Century itu menyadari tugas mereka sebagai anggota dewan. "Tugas anggota dewan itu membuat undang-undang, anggaran, dan pengawasan. Ini sudah kaya jaksa agung dan kapolri saja," ucapnya.

Meski demikian, Ruhut mempersilakan apa saja yang akan dilakukan Timwas Century, termasuk jika memanggil Anas ke DPR. "Terserah, mereka yang punya panggung," ujarnya.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Bank Century
Apa Kabar Kasus Century?
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com