Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hidup Anas!" di Lebak, Banten

Kompas.com - 10/02/2013, 11:19 WIB
Dian Maharani

Penulis

LEBAK, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum terus menebar senyuman pada warga di Desa Gunung Anten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (9/2/2013). Wajahnya yang tenang tak memperlihatkan adanya prahara yang tengah melanda partainya. Malam sebelumnya, Jumat (8/2/2013), Anas yang juga hadir di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, diminta oleh Ketua Majelis Tinggi sekaligus Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkonsentrasi pada kasus hukum yang diduga melibatkannya.

SBY menyatakan, urusan partai akan di bawah kendalinya. Namun, Sabtu pagi, Anas tak surut langkah. Ia menuju Lebak, Banten. Tetap sebagai Ketua Umum DPP Demokrat. Anas berangkat ke Lebak dari kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Terkait arahan SBY, menurut Anas, bukan berarti dia dinonaktifkan. Ia pun menyangkal penetapan status sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kan, sudah dibantah (KPK). Kalau sudah dibantah buat apa dibantah lagi,” ucapnya.

Di Lebak, di atas panggung kecil yang dikelilingi warga, Anas mengkampanyekan tentang tahu dan tempe dan menyatakan dukungannya untuk produksi kedelai di daerah tersebut.

"Hidup Anas!"

Di bawah terik matahari, Anas bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron, anggota Komisi IV Rosyid Hidayat, dan Ketua DPC Lebak Iti Octavia Jayabaya menanam biji kedelai. Dimulai juga dengan penyerahan bibit kedelai pada petani lebak.

“Menanam itu tradisi yang baik. Menanam kedelai berarti tanam kehidupan, tanam optimsme, tanam masa depan. Siapa yang menanam dia yang berhak memetik. Kalau menanam itu spriritnya optimisme, spiritnya masa depan,” ucap Anas diikuti sorak warga.

Warga Lebak pun bersorak “Hidup Anas” berulang kali.

Anas kembali mempertegas posisinya dengan menghadiri pelantikan pengurus anak cabang Partai Demokrat se-Kabupaten Lebak. Di sana ia disalami seluruh pengurus anak cabang. Mereka pun bersorak ‘Hidup SBY’, ‘Hidup Demokrat’, ‘Hidup Anas’.

Wajah SBY sebagai Ketua Dewan Pembina, Anas sebagai Ketua Umum, dan Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas sebagai Sekjen DPP Partai Demokrat terpampang dalam spanduk raksasa di tempat pelantikan itu. Dalam pidatonya, Anas meminta seluruh anggota tetap semangat, solid dan tidak terpecah belah.

Dengan kegiatannya hari itu, Anas juga tak merasa kewenangannya dipreteli oleh SBY yang mengambil alih. Ia enggan mengomentari anggapan telah terjadi perpecahan internal Demokrat dengan adanya kubu SBY dan kubu Anas. Ia meminta berbagai pihak tidak mengadu domba dirinya dengan SBY.

“Tidak perlu didikotomikan Ketua Dewan Pembina, Ketua Umum. Tidak perlu,” ujarnya.

Namun, saat ditanya apakah bakal hadir dalam pertemuan DPD Partai Demokrat Seluruh Indonesia di Cikeas, Minggu (10/2/2013) malam, Anas tak menjawabnya dengan tegas.

“Lihat saja nanti,” ucapnya singkat.

Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini pun tak mau bicara banyak terkait masalah internal Demokrat. Menurutnya hal tersebut bukan untuk dibeberkan pada publik. Termasuk pembicaraannya dengan SBY selama sekitar 30 menit seusai rapat Majelis Tinggi yang diperluas di Cikeas Malam itu.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Nasional
    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Nasional
    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Nasional
    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    BrandzView
    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Nasional
    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    Nasional
    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Nasional
    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Nasional
    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Nasional
    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Nasional
    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Nasional
    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Nasional
    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

    Nasional
    Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

    Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

    Nasional
    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com