Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Aksi Unjuk Rasa di Gedung KPK

Kompas.com - 07/02/2013, 16:12 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (7/2/2013) sore, sempat ricuh. Petugas Kepolisian langsung membubarkan massa dan mengamankan dua pengunjuk rasa yang dianggap sebagai biang keributan.

Awalnya, aksi yang dilakukan puluhan orang itu berjalan lancar. Namun, sejumlah pengunjuk rasa mulai membakar poster dan spanduk di depan pagar Gedung KPK sehingga petugas Kepolisian langsung bereaksi memadamkan api tersebut.

Melihat api dipadamkan, para pengunjuk rasa tak terima. Mereka tersulut emosi dan melemparkan botol minuman ke arah petugas Kepolisian. Sontak, petugas Kepolisian pun membubarkan massa. Bentrokan antara petugas Kepolisian dengan massa pengunjuk rasa ini sempat melebar ke Jalan HR Rasuna Said. Akibatnya, arus lalu lintas di ruas jalan depan Gedung KPK tersebut sempat terhambat.

Berdasarkan selebaran yang dibagikan, pengunjuk rasa yang menggelar aksi di Gedung KPK siang ini terbagi dalam tiga kelompok.Tuntutan yang mereka suara pun berbeda-beda.

Ada kelompok bernama Barisan Rakyat Antikorupsi (Barak) yang menuntut KPK mengusut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, kelompok Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Ekstra Demokrasi yang memprotes kasus-kasus di Partai Keadilan Sejahtera, serta Kelompok Serikat Nasional dan Antikoruptor yang menuntut KPK mengusut keterlibatan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dalam kasus dugaan korupsi Al Quran dan laboratorium Kementerian Agama.

Adapun massa yang membakar poster dan memicu keributan itu, diketahui berasal dari Kelompok Serikat Nasional dan Antikoruptor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com