Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Jeblok, Senior Demokrat Minta SBY Turun Tangan

Kompas.com - 03/02/2013, 19:24 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comSurvei memperkirakan, perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2014 bakal jeblok. Senior partai pun sontak meminta Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan segera. Kasus korupsi dan pemberitaan tentang figur unsur pimpinan menjadi dugaan penyebab bakal anjloknya suara Partai Demokrat.

"Hasil survei partai terus turun dari waktu ke waktu. Kami tak ingin akhirnya benar-benar jeblok. Sudah saatnya Ketua Dewan Pembina turun tangan," kata Sekretaris Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Jero Wacik di Jakarta, Minggu (3/2/2013). Dalam konferensi pers di kediamannya, Jero mengatakan, beberapa tokoh senior di Partai Demokrat menganalisis penyebab utama perkiraan jebloknya suara adalah lantaran sejumlah kasus korupsi yang menjerat tokoh-tokoh partai ini.

Pemberitaan terkait Ketua Umum Partai Demokrat juga disebut punya andil bakal turunnya perolehan suara. "Yang juga menjadi bulan-bulanan pers, saya mesti terbuka, ya, ketua umum kami, Pak Anas," kata Menteri ESDM ini.

Kedua persoalan tersebut, menurut Jero, menyebabkan masyarakat mengaitkan nama Partai Demokrat dengan kasus korupsi. Jika SBY tidak segera turun tangan, imbuh dia, Partai Demokrat akan berada di ambang kehancuran. "Kalau tidak segera ditangani, bisa-bisa nanti turun ke 6 persen, terus ke 4 persen, akhirnya malah enggak lolos threshold. Hancurlah partai kami," katanya.

Sebelumnya, hasil survei dari Saiful Mujani Research & Consulting memperlihatkan, jika pemilu digelar hari ini, perolehan suara Partai Demokrat akan jeblok. Survei itu mendapati, Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang bakal melenggang.

Data survei ini, ujar Jero, menggelisahkan para petinggi Partai Demokrat. Bahkan, lima menteri dari partai pemenang Pemilu 2009 tersebut langsung berkoordinasi begitu mendengar hasil survei itu.

Jero pun mengaku mendapat telepon dari beberapa gubernur. Dia menyebutkan, telepon datang setidaknya dari Gubernur Jawa Timur, Gubernur Jambi, Gubernur NTB, dan Gubernur Sulut. "Semuanya sepakat meminta SBY turun tangan," katanya.

Berita terkait dapat dilihat pada topik Geliat Politik Jelang Pemilu 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Nasional
    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Nasional
    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Nasional
    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Nasional
    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

    Nasional
    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Nasional
    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

    Nasional
    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Nasional
    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Nasional
    Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Nasional
    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Nasional
    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com