Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Al Quran, Ayah dan Anak Ditahan di Rutan Guntur

Kompas.com - 04/01/2013, 18:35 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Komisi Pemberantasan Korupsi akhinya menahan tersangka kasus dugaan penerimaan suap kepengurusan anggaran proyek Alquran dan laboratorium Kementerian Agama, Dendy Prasetya, Jumat (4/3/2012). Dendy ditahan di Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang KPK yang berlokasi di Kompleks, Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan.

"Ditahan di Rutan Guntur selama 20 hari pertama, di tahap penuntutan," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di Jakarta, Jumat.

Dendy ditahan seusai menjalani pemeriksaan selama kurang lebih enam jam. Hari ini, berkas pemeriksaan perkaranya dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke tahap penuntutan.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Dendy tampak mengenakan baju tahanan KPK berwarna putih. Dia keluar Gedung KPK, Kuningan, Jakarta dengan menggunakan kursi roda. Kemudian Dendy dipapah petugas memasuki mobil tahanan KPK yang sudah menjemputnya. Dia satu mobil dengan ayahnya, Zulkarnaen Djabar yang juga menuju Rutan Guntur seusai diperiksa hari ini.

Kepada wartawan, Dendy mengatakan, dirinya mengikuti saja prosedur penahanan ini supaya proses hukumnya berjalan cepat. "Ini kebijakan ya, proses, kita ikuti saja. Insya Allah semuanya bisa berjalan lancar dan cepat," kata Dendy.

Dendy dan Zulkarnaen sama-sama ditetapkan KPK sebagai tersangka. Ayah dan anak itu diduga menerima suap senilai lebih dari Rp 10 miliar terkait kepengurusan anggaran proyek Alquran dan laboratorium Kemenag.

Sebelumnya, KPK sudah menahan Zulkarnaen di Rutan Guntur. Sejauh ini, KPK tidak menahan Dendy karena yang bersangkutan kerap beralasan sakit. Dendy mengaku belum pulih dari luka kecelakaan yang dialaminya pada Juli lalu.

Setiap memenuhi panggilan pemeriksaan KPK, politikus muda Partai Golkar itu selalu menggunakan tongkat dan kursi roda. Kaki kanan Dendy juga terlihat digips. Melalui pengacaranya, Erman Umar, Dendy sudah mengajukan surat permohonan kepada KPK untuk tidak ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com