Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Kritik Pencalonan Prabowo Jadi Capres 2014

Kompas.com - 29/12/2012, 06:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Bidang Komunikasi Politik Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarta mengkritisi pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014. Ia pun membandingkannya dengan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang tak kalah populer.

"Popularitas dan elektabilitas seorang Prabowo sampai hari ini selalu nomor satu. Fenomena apa ini? Apakah ini betul reward atas jasa Prabowo," ujar Bima, Jumat (28/12/2012), dalam diskusi di Taman Ismail Marzuki (TIM).

Ia membandingkan dengan popularitas Jokowi. Menurut Bima, Jokowi juga mampu menyaingi kepopuleran Prabowo lantaran jejak rekamnya selama ini sebagai Wali Kota Solo yang dinilai sukses. Selain itu, gaya kampanye Jokowi saat pilkada di Jakarta juga mengundang simpati.

"Tapi Prabowo apa reward-nya? Apa kita lupa kenapa dia berhenti dari militer, apa karena dia punya sikap tegas. Di bagian mana tegasnya? Saya tidak habis pikir kawan-kawan 1998 yang menentang militerisme, dikatorsip jadi ganti kelamin, jadi permisif, dan berdamai dengan hal itu," tutur Bima.

Menurut Bima, kepopuleran Prabowo saat ini lantaran masyarakat lupa atau minim informasi akan sosok mantan Pangkostrad tersebut. "Politik memang kompromi, tapi ada hal yang tidak bisa dikompromikan. Kalau sistem reward and punishment ini tidak berjalan baik, maka demokrasi dalam masalah," kata Bima.

Prabowo sudah menyatakan diri akan maju menjadi calon presiden 2014 bersama Partai Gerindra. Pencalonannya ini memang sempat dikritik lantaran kasus-kasus pelanggaran HAM masa lampau. Namun, Prabowo mengaku napas demokrasi sudah menjadi keyakinannya sejak lama meski ia berasal dari kalangan militer. Ia pun menilai sistem demokrasi adalah satu-satunya sistem yang paling rasional bagi Indonesia.

"Di kalangan kami, demokrasi itu adalah keyakinan. Kami percaya bahwa negara yang begini luas, heterogen, butuh sistem yang paling rasional, yaitu sistem demokrasi," ujar Prabowo, Selasa (18/12/2012), saat memberikan public lecture dalam diskusi Soegeng Sarjadi Syndicate, di Four Seasons Hotel, Jakarta.

Prabowo pun tak memungkiri sistem demokrasi yang ada di Indonesia juga tidak terlepas dari pengaruh Barat yang sudah terlebih dulu menerapkan sistem itu. "Tidak bisa dimungkiri generasi kita sangat dipengaruhi oleh Barat. Elite Indonesia seperti Bung Karno, Syahrir, dan Hatta semuanya lulusan Belanda. Kita melihat keunggulan Barat dan kita yakini kalau kita meniru Barat, maka kita semua yakin dengan demokrasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com