Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden yang Dirindukan

Kompas.com - 24/12/2012, 09:14 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rakyat merindukan presiden yang berani berkomitmen melindungi keberagaman. Isu pluralisme sesungguhnya menjadi perhatian publik, tetapi hingga kini calon presiden, baik yang sudah mendeklarasikan secara terbuka maupun yang masih malu-malu muncul, masih takut mengusung sikap antidiskriminasi.

Keinginan masyarakat itu terungkap dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bekerja sama dengan Yayasan Denny JA yang dipaparkan peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dan Direktur Yayasan Denny JA Novriantoni Kahar, di Jakarta, Minggu (23/12). Survei dilakukan 14-17 Desember 2012. Jumlah responden 440 orang di semua provinsi di Indonesia.

Dalam survei, salah satu pertanyaan yang diteliti menyangkut keinginan rakyat terhadap calon presiden 2014 yang melindungi keberagaman agama/etnis dan keberagaman ideologis di Indonesia. Hasilnya, sebesar 87,6 persen responden menginginkan capres 2014 yang melindungi keberagaman, 9,2 persen responden tidak menginginkan capres yang melindungi keberagaman, sisanya 3,2 persen tak mengetahui/tak menjawab.

Adjie menjelaskan, survei ini kemudian juga langsung menyentuh sejarah para presiden Indonesia. Begitu ditanyakan presiden yang cukup melindungi keberagaman agama/etis, posisi teratas ditempati Presiden Soekarno (82 persen), disusul Presiden Abdurrahman Wahid (81 persen), Soeharto (75 persen), Megawati Soekarnoputri (52 persen), BJ Habibie (42 persen), dan Susilo Bambang Yudhoyono (41 persen). Sementara menyangkut presiden yang melindungi keberagaman ideologi, posisi teratas juga ditempati Soekarno (85 persen), disusul Abdurrahman Wahid (83 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (55 persen), BJ Habibie (54 persen), Megawati (53 persen), dan Soeharto (21 persen). (OSA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com