Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPI Dunia Ikrarkan Sumpah Pemuda

Kompas.com - 21/12/2012, 09:08 WIB
Taufik H Mihardja

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pada simposium Internasional ke 4 tahun 2012 di New Delhi, India, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia telah menorehkan sejarah. Dalam acara berkaliber internasional yang dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk India, Rizali Wimar Indrakesuma, para delegasi dengan kompak dan semangat membacakan Sumpah Pemuda PPI se-dunia.

Zulham Effendy, Koordinator PPI Dunia dalam surat elektroniknya Kamis (20/12/2012) mengatakan sumpah ini adalah sumpah sejarah, bahwa pelajar Indonesia di luar negeri tetap bangga menjadi bangsa Indonesia dan tetap menjunjung tinggi harkat martabat negeri serta bersumpah untuk terus siap berkontribusi. Selebihnya, dalam sumpah tersebut PPI dunia juga bertekad bertanah air yang bebas korupsi dan berkeadilan dalam hukum.

Jauh hari sebelum symposium ini digelar, sumpah pemuda juga telah diikrarkan di masing-masing PPI Negara dan telah diunduh videonya dalam jejaring sosial Youtube. Video gabungan sumpah pemuda juga telah dibuat.

Menurut Zulham even kali ini sangat tepat untuk kembali mengikrarkan sumpah tersebut, dimana seluruh perwakilan PPI Negara terkumpul.

Adapun isi sumpah pemuda 2.0 PPI se-dunia adalah sebagai berikut :

Sumpah Pemuda PPI Se-dunia

  • Kami putra dan putri perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) se-dunia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air yang bebas korupsi dan berkeadilan dalam hukum, tanah air Indonesia.
  • Kami putra dan putrid perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) se-dunia, mengaku berbangsa satu, bangsa yang mengedepankan ilmu pengetahuan untuk kemajuan dan kesejahteraan, bangsa Indonesia.
  • Kami putra dan putri perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) se-dunia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa kejujuran dan kebenaran, bahasa Indonesia.


Pembacaan ikrar sumpah pemuda ini dibaca bersama-sama dalam suasana penuh semangat, beberapa saat sebelum seminar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com