Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prototipe Pesawat N-219 Mulai Dibuat

Kompas.com - 20/12/2012, 18:53 WIB
Yuni Ikawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengatasi kelangkaan sarana transportasi udara antarpulau-pulau kecil di Indonesia, konsorsium pengembangan pesawat terbang nasional yang dipimpin Kementerian Riset dan Teknologi mulai membuat empat prototipe N-219.

"Desain pesawat komuter berpenumpang 19 orang  itu telah diselesaikan," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bambang S Tejasukmana, dalam Lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional bertema Iptek Penerbangan yang Tangguh dalam  Era Globalisasi, Kamis (20/12/2012), di Jakarta.

Selain membahas tentang pembuatan N-219, dalam lokakarya ini juga dipaparkan tentang kerja sama Indonesia dan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat termpur KFX-IFX.

Untuk pembuatan empat prototipe N-219, menurut Bambang, pemerintah menyediakan anggaran Rp 310 miliar. "Tahun depan akan dimulai dengan procurement mesin dan komponen," ujarnya.

Prototipe sejumlah itu diperlukan untuk uji terbang dan uji kekuatan struktur pada tahun 2014. Pembuatan struktur pesawat dilakukan di PT Dirgantara Indonesia. Adapun desain, uji struktur dan mesin, serta analisis akan dilakukan di laboratorium pengujian milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Lapan. Konsorsium juga akan melibatkan Bappenas, Kemenkeu, Kemhub,  Kemperin, dan ITB.

Dalam hal ini Kementerian Perhubungan akan mengurus sertifikasi kelaikan terbang.   Setelah memperoleh sertifikat tersebut, mulai tahun 2015 akan dimulai pembuatan pesawat tersebut sebanyak 12 unit untuk memenuhi pesanan dari dua maskapai penerbangan swasta nasional. Jumlah total permintan yang diajukan 40 pesawat.

Pesawat perintis

Dalam sambutan pada lokakarya itu Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan, pesawat kecil sangat diperlukan bagi wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu pulau kecil dan tersebar dan terpencil. Keberadaan sarana transportasi itu diperlukan sebagai pesawat perintis, pemantau, dan mempertahankan kedaulatan dan integrasi di daerah perbatasan serta distribusi kebutuhan pokok penduduk di daerah terpencil.

"Adanya penerbangan perintis dapat menekan harga dan mempercepat suplai barang di daerah," ujarnya.

Kepala Bidang Aerodinamika Pusat Teknologi Penerbangan Lapan Agus Aribowo menjelaskan, pesawat N-219 dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pesawat bermesin dua jenis baling-baling ini dapat mendarat pada landas pacu 500 meter. Adapun kapasitas bahan bakarnya dapat digunakan untuk menjelajah hingga 1.000 kilometer.

"Saat ini 70 persen landasan pacu di Indonesia jaraknya di bawah 800 meter. Keterbatasan bahan bakar di daerah dapat diatasi dengan jarak jelajah yang jauh. Selama ini untuk penerbangan perintis antara lain menggunakan pesawat Twin Otter buatan Kanada, yang telah lewat masa pakai. Banyak wilayah di daerah yang belum terjangkau dengan sarana transportasi udara," tutur Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com