Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Tertawa...

Kompas.com - 11/12/2012, 18:58 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com— Presiden ke-3 RI BJ Habibie hanya tersenyum ketika mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menudingnya sebagai pengkhianat bangsa dan "the dog of imperialism" pada tulisan di media Utusan Malaysia yang bertajuk "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim". Tudingan dilayangkan setelah Habibie memenuhi undangan tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, untuk berpidato di Selangor.

"Pak Habibie malah tertawa terbahak-bahak," kata juru bicara keluarga Habibie, Watik Pratiknya, Selasa (11/12/2012), ketika dihubungi Kompas.com.

Watik mengatakan, Habibie tidak berencana  menuntut mantan menteri Zainudin untuk  meminta maaf. Pendiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pun meminta Pemerintah Indonesia dan juga Habibie Center untuk tidak bereaksi secara berlebihan.

"Namun, beliau mempersilakan pemerintah dan DPR untuk bersikap bagaimana baiknya," tutur Watik.

Selebihnya, kata Watik, Habibie tidak akan memberikan komentar. "Pak Habibie membiarkan masyarakat yang menilai, apakah ucapan yang bersangkutan itu benar atau tidak."

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, Indonesia tidak terima jika ada tokoh bangsa yang disebut pengkhianat bangsa.

"Bahwa ada tulisan seperti itu jelas kita tidak menerimanya. Saya sangat berharap ini pandangan pribadi yang bersangkutan," ujar Marty.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR  Priyo Budi Santoso mengatakan, Zainudin sebagai sosok yang linglung. Priyo berharap Pemerintah Malaysia bersikap tegas.

"Saya anjurkan Pak Najib (Tun Razak, Perdana Menteri Malaysia), pejabat seperti itu disingkirkan saja," kata politikus Partai Golkar itu.

 


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com