Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Puting Beliung Meningkat 28 Lipat

Kompas.com - 09/12/2012, 23:34 WIB
Ahmad Arif

Penulis

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com —Kejadian puting beliung di Indonesia meningkat 28 kali lipat dalam 10 tahun terakhir dan menempati 14 persen dari total kejadian bencana alam yang terjadi.

Fenomena ini menutut perhatian lebih serius untuk mendeteksi dan mengantisipasinya guna mengurangi risiko bencana.

Kepala Pusat Informasi, Humas dan Data Badang Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Minggu (9/12/2012) mengatakan, sepanjang 2002-2011 telah terjadi 1.564 kejadian puting beliung atau 14 persen dari total kejadian bencana di Indonesia.

"Dalam sepuluh tahun terakhir kejadian puting beliung telah meningkat 28 kali lipat. Jika tahun 2002 kejadian hanya 14 kali. Pada tahun 2006, terjadi 84 kejadian. Sedangkan tahun 2010 ada 402 kejadian," katanya.

Sepanjang tahun 2011, puting beliung melanda wilayah Indonesia sebanyak 285 kejadian dengan korban meninggal 21 orang, mengungsi 9.081 orang, dan 13.684 unit rumah rusak.

Dari Januari hingga November 2012, puting beliung terjadi sebanyak 223 kali. Sebanyak 33 orang meninggal, 294 luka-luka, dan 1 orang hilang.

Bencana puting beliung ini telah memberi dampak kepada 41.675 penduduk di Indonesia, 2.122 penduduk mengungsi. Sebanyak 5.083 rumah rusak berat dan 1.506 rumah rusak ringan.

Menurut Sutopo, sebelum tahun 1990-an, kita jarang mengalami puting beliung. Pada periode itu, kejadian angin topan hanya dikenal di beberapa daerah yang tipikal di daerah tersebut, misalnya angin gending di Jawa Timur, angin bohorok di Sumatera Utara, dan angin kumbang di Jawa Barat.

"Tetapi sekarang puting beliung menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya tidak mengenalnya. Bentuknya juga sudah seperti tornado (untuk di darat) dan siklon (untuk di laut)," katanya.

Terakhir, puting beliung terjadi di Sleman, Yogyakarta pada Jumat (7/12). Bencana itu merusak 1.016 rumah di tiga kecamatan di Sleman.

Bencan lain melanda tiga kecamatan, yaitu Kalasan, Ngemplak, dan Depok. Sebanyak 18 orang luka-luka dam 604 rumah rusak ringan, 302 rusak sedang, dan 145 rusak berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com