Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa BK 2 Jam, Dirut Merpati Bungkam

Kompas.com - 27/11/2012, 15:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Rudy Setyopurnomo akhirnya selesai memberikan keterangan kepada Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (27/11/2012). Ia didengar keterangannya oleh BK sejak sekitar pukul 13.00 WIB. Tidak seperti pada pemanggilan pertama, 20 November lalu, kali ini Rudy keluar tanpa sepatah kata pun. Rudy keluar didampingi lima orang stafnya. Lima orang anggota Pamdal DPR langsung sigap membuat barikade di sekitar Rudy untuk menuntunnya berjalan keluar ruangan.

Puluhan wartawan yang sedari tadi menunggu Rudy langsung mengerumuninya dan menanyakan soal materi pemeriksaan hari ini. Tidak satu pun pertanyaan-pertanyaan wartawan yang dijawab Rudy. Setiap kali sorot cahaya kamera menerpa mukanya, Rudy langsung memalingkan wajah. Begitu memasuki mobil, Rudy juga akhirnya menaiki mobil Toyota Innova warna krem yang bukan miliknya. Padahal, salah seorang staf Rudy sudah membukakan pintu di mobil Toyota Fortuner warna hitam.

Namun, karena sudah diblokade wartawan, Rudy dengan pengawalan ketat langsung memasuki Toyota Innova di depannya. Sikap tertutup Rudy kali ini jauh berbeda dengan sikap yang ditunjukkannya usai memberikan keterangan ke BK DPR sebelumnya. Ketika itu, Rudy keluar dengan tenang dan masih menjawab pertanyaan wartawan soal peran dua politisi Senayan yakni M Ichlas El Qudsy dan Andi Timo Pangerang yang diduga memeras, namun akhirnya diralat sendiri oleh Rudy.

Sementara, usai dipanggil hari ini, Rudy tampak lelah. Tidak ada sedikitpun senyuman yang dilayangkan pria setengah baya ini. Seperti diberitakan, hari ini, BK memeriksa Rudy dalam rangka mengklarifikasi pernyataan mantan Dirut Merpati sebelumnya, Sardjono Jhony. Jhony membantah tudingan Rudy bahwa dirinya menjanjikan success fee kepada anggota Komisi XI, Sumaryoto, terkait penyertaan modal negara (PMN) Merpati.

Laporan Rudy ke BK pun satu per satu berguguran. Misalnya saja terkait pertemuan tanggal 1 Oktober 2012 lalu antara Direksi Merpati dengan sejumlah anggota Komisi XI DPR bidang Keuangan. Rudy mengatakan pertemuan yang dilakukan di ruang pimpinan komisi itu sebagai upaya anggota DPR meminta jatah. Rudy juga menyebutkan sejumlah nama anggota dewan seperti Achsanul Qosasi, Zulkiflimansyah, Linda Megawati, Muhammad Hatta, dan Saidi Butar-butar ikut dalam pertemuan itu. Achsanul dan Zulkiflimansyah membantah pertemuan itu untuk meminta jatah. Mereka berdalih pertemuan hanya menanyakan soal business plan Merpati ke depan. Sementara Hatta justru mengaku tidak ikut dalam rapat itu.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

    Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

    Nasional
    Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

    Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

    Nasional
    Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

    Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

    Nasional
    MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

    MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

    Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

    Nasional
    Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

    Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

    Nasional
    Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

    Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

    Nasional
    Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

    Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

    Nasional
    Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

    Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

    Nasional
    Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

    Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

    Nasional
    Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

    Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

    Nasional
    Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

    Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

    Nasional
    4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi 'Lahan Basah' Korupsi

    4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi "Lahan Basah" Korupsi

    Nasional
    Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

    Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

    Nasional
    ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

    ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com