Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musuh Mereka Bernama Genangan

Kompas.com - 09/10/2012, 13:41 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman padat penduduk di RW 03 Gang Kubis II Ujung, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, termasuk wilayah rawan banjir di Jakarta Selatan. Namun, banjir yang dimaksud bukanlah luapan kali atau banjir kiriman.

"Kalau di sini yang parah itu genangannya. Hujan satu-dua jam airnya sudah sebetis," kata Ilham, warga setempat saat ditemui Kompas.com, Selasa (9/10/2012).

Situasi tersebut seakan tak terelakkan. Letak lokasi di ledok Gandaria menjadikan wilayah di belakang Pasar Blok A itu seakan menjadi muara aliran air dari berbagai arah.

Parahnya, derasnya air yang mengaliri wilayah tersebut tidak terhubungkan dengan saluran-saluran yang mengalirkan air keluar dari wilayah padat penduduk itu. Alhasil, terjadi genangan air yang akan meninggi seiring curah hujan yang terjadi.

"Genangan sudah jadi musuh kami. Kalau sudah terjadi, kami hanya bisa menunggu kapan surutnya," ujar Ilham dengan nada pasrah.

Jejeran rumah-rumah yang rapat di ledok itu hanya terpisahkan gang-gang kecil berukuran sekitar satu meter. Bagian belakang rumah disisihkan buat got-got kecil yang mengarah ke selokan air utama yang cukup lebar.

Selokan tersebut sebenarnya cukup bersih dan terawat untuk mengalirkan air. Sayangnya, ukuran selokan-selokan utama terlalu kecil untuk mengalirkan limpahan air yang mengalir deras dari wilayah sekitar ke dataran rendah tersebut.

Masalah tersebut masih diperparah dengan mampetnya got-got di belakang pemukiman warga akibat tumpukan sampah. Jarak yang hampir tak bercelah antara bagian belakang rumah-rumah petak warga mengakibatkan perawatan got-got sempit itu sulit diharapkan.

Masalah di pemukiman tersebut belum selesai. Bagian depan rumah-rumah penduduk juga dijadikan lokasi usaha. Warung makan, dagangan sayur, kios sembako berjejer dalam jarak yang cukup berdekatan.

Perawatan kebersihan lahan sekitar lokasi usaha pun kurang menjadi perhatian warga. Akibatnya, genangan air yang terjadi di saat hujan semakin kekurangan saluran pembuangannya.

"Biasanya kami tunggu sampai meresap ke tanah. Biasanya emang nggak lama. Tapi kalau hujannya berjam-jam seperti hari Kamis (4/10/2012) kemarin, kami tetap kesulitan juga," kata Rika, ibu rumah tangga di RT 16 RW 03 Gandaria Utara.

Kesulitan warga lainnya adalah membuat saluran WC. Lantaran menjadi wilayah resapan air, galian sedalam beberapa meter sudah mencapai titik timbul air. "Kalau dipaksakan, ya takutnya mencemari air. Kami bingung sendiri, gali di sini ada airnya, gali di sana ada airnya," lanjut Rika.

Ia menuturkan, karena kesulitan-kesulitan itulah warga terkesan apatis terhadap program-program penanganan banjir yang dikemukakan beberapa calon gubernur DKI di masa kampanye lalu. Menurut mereka, program-program yang disampaikan belum tepat sasaran atau belum sesuai dengan kondisi genangan yang dialami warga ledok Gandaria itu.

"Mereka ngomong soal penanganan banjir kiriman, penataan pinggiran kali, kebersihan kali, pembangunan waduk. Kalau di sini kan masalahnya beda. Nggak ada satu calon pun yang menyebut penanganan genangan seperti yang kami alami, termasuk Jokowi-Ahok," kata Ilham.

Ia berharap pemerintah DKI Jakarta akan memikirkan cara-cara untuk menangani genangan di wilayah pemukiman yang berada di dataran rendah atau ledok. Ilham meyakini persoalan yang sama terdapat juga di wilayah lain di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com