Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Penyidik Pindah ke KPK, Apa Kata Wakapolri?

Kompas.com - 05/10/2012, 17:28 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengaku tak mengetahui pasti alasan 28 penyidik KPK asal kepolisian yang  memilih bekerja di komisi antikorupsi. Mantan Kapolda Sumatera Utara ini pun hanya bisa menduga-duga.

 

"Manusia, maksud saya, kadang terpengaruh kognitif. Wah, ini enak nih gaji besar, misalkan begitu. Mungkin saya salah bilangnya," ungkap Nanan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2012).

Pendapatan yang lebih besar bisa saja menjadi salah satu alasan para penyidik tersebut. Nanan menyinggung, jika mereka kembali ke institusi Polri, pendapatan tak dapat mencukupi kehidupan yang kini telah dijalani anggotanya. Nanan memaparkannya secara terang-terangan.

"Tapi, siapa tahu sudah nyicil rumah, dengan gaji di KPK, kan gede. Kalau polisi, begitu pindah 'waduh nyicil gimana nih'. Misalkan begitu," lanjut Nanan.

Selain soal pendapatan yang lebih besar, Nanan juga menyinggung masalah idealisme para penyidik. Mereka memilih di KPK karena merasa independen menangani kasus korupsi tanpa pandang bulu. Mereka bekerja sesuai keinginan hati untuk memberantas korupsi di Indonesia.

"Luar biasa idealisme itu," kata Nanan.

Nanan mengatakan, Korps Bhayangkara memungkinkan penyidiknya untuk mengundurkan diri.

"Boleh saja. Itu hak. Tapi ajukan dulu. 'Pak, saya mau di KPK saja, ah. Lebih enak, lebih santai. Boleh, tapi ada prosedur," terang Nanan.

Di samping itu, Nanan menegaskan, pihak Polri memberi kebebasan para anggotanya untuk menentukan pilihannya. Namun, para penyidik tersebut diminta tidak melupakan aturan yang berlaku di institusi Polri.

Dalam aturannya, mereka diminta untuk mengajukan surat pengunduran diri terlebih dahulu kepada pimpinan Polri. Kenyataannya, pada 2 oktober 2012 pimpinan KPK menyatakan telah mengangkat 28 penyidik menjadi pegawai tetapnya.

Berita terkait minimnya penyidik di KPK dapat diikuti dalam topik "KPK Krisis Penyidik"

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

    Nasional
    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Nasional
    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    Nasional
    Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Nasional
    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    Nasional
    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com