Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Gelombang I, ke Mekkah 30 September

Kompas.com - 27/09/2012, 23:33 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

MADINAH, KOMPAS.com - Menjelang keberangkatan gelombang pertama calon haji dari Madinah ke Mekkah, Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah melakukan persiapan.

Menurut Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Akhmad Jauhari, sebagaimana dilaporkan situs haji.kemenag.go.id, Kamis (27/9/2012) ini, jemaah haji gelombang pertama menuju ke Mekkah sekitar 30 September.

‘’Kami telah melakukan koordinasi dengan sektor terkait, Sektor I-IV, Sektor Bir Ali, seksi kedatangan, dan kepulangan, serta bimbingan ibadah,’’ ujar Jauhari.

Seksi kedatangan dan kepulangan akan mengurusi segala hal yang terkait dengan jadwal keberangkatan, termasuk koordinasi dengan Muasasah Adilla, penghubung pemondokan di Mekkah.

Dikatakannya, ada jemaah yang akan mengakhiri arbain pada waktu Isya. Namun, mereka akan tetap diberangkatkan pada Subuh. ‘"Pihak muasasah akan mengatur jadwal keberangkatan pada Subuh. Rombongan jemaah akan diatur menjadi beberapa kloter,’’ ujar Jauhari.

Petugas Sektor I hingga IV akan bertugas mengatur keberangkatan jemaah dari hotel. Para petugas yang terdiri atas 18 orang itu, akan terbagi menjadi dua tim. Mereka akan bertugas di Bir Ali yang merupakan tempat miqat, atau titik pengambilan niat umrah dan mengenakan ihram.

Untuk menjaga kesehatan para calon haji ini, Jauhari memastikan akan ada petugas yang melakukan pengecekan. Tugas ini adalah tanggung jawab dari tiap kloter. Bila ada jamaah yang harus menjalani perawatan, ada tim evakuasi yang bersiaga, yaitu dari Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan bagian bimbingan ibadah.

Jauhari memaparkan, bila berangkat setelah shalat Subuh, biasanya persiapan telah dilakukan sejak pukul 04.00 waktu Arab Saudi (WAS). "Semua barang sudah diturunkan dan bus telah ada sekitar tiga jam sebelum jemaah berangkat,’" ujarnya.

Jemaah juga harus sudah mempersiapkan diri sebelumnya. Misalnya, sudah mandi dulu sebelum tiba di Bir Ali. Jauhari mengharapkan para kepala sektor mengingatkan kembali pada setiap kloter, agar telah menggunakan pakaian ihram sejak dari pemondokan untuk memudahkan proses di Bir Ali.

 

Sumber: haji.kemenag.go.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com