Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kriteria Penyidik yang Dibutuhkan KPK

Kompas.com - 18/09/2012, 19:56 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 penyidik yang ditarik Kepolisian tidak bisa serta merta diganti dengan 20 penyidik baru. Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan ada proses seleksi yang harus dilewati para penyidik yang akan bertugas di KPK.

Proses seleksi itu pun, lanjut Johan, memerlukan waktu yang tidak sebentar. "Proses rekrutmen minimal dua bulan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Jakarta, Selasa (18/9/2012).

Menurutnya, proses seleksi yang cukup ketat itu diterapkan agar semua penyidik yang lolos benar-benar memenuhi standar KPK. Proses seleksi tersebut, katanya, dilakukan lembaga independen, bukan oleh KPK.

Johan mengatakan, ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki calon penyidik Polri yang akan bertugas di KPK. "Yang pasti harus punya pengetahuan seputar penyidikan," katanya.

Syarat lainnya, penyidik tersebut harus memiliki integritas dan kapabilitas. Ditambahkannya, persyaratan ini tidak hanya berlaku untuk penyidik dari Polri melainkan juga untuk calon pegawai KPK lainnya.

"Pegawai KPK yang lain juga melalui proses yang sama, ada beberapa kriteria-kriteria yang dipatok KPK untuk rekrut pegawai. Harus punya standar yang sama," tambah Johan.

Diberitakan sebelumnya, Kepolsian RI tidak memperpanjang kontrak 20 penyidiknya yang bertugas di KPK. Dengan demikian, ke-20 penyidik itu harus kembali ke institusi Polri.

Johan mengakui, kembalinya hampir seperempat penyidik itu ke Polri dapat menganggu kinerja KPK. Oleh karena itu, menurut Johan, pimpinan KPK akan mengirimkan surat ke Kepala Polri yang isinya meminta agar penarikan 20 penyidik itu ditunda.

Untuk diketahui, KPK memang bergantung pada Polri dalam hal sumber daya penyidik. Sementara untuk tenaga penuntut, KPK menyeleksi dari Kejaksaan Agung dan untuk penyelidik biasanya dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com