JAKARTA, KOMPAS.com- Laporan mendalam Ekspedisi Cincin Api (ECA) Harian Kompas dengan tema Keragaman Hayati di Sulawesi dalam bentuk tablet iPad versi Bahasa Inggris sudah dapat diunduh mulai Rabu (12/9/2012) malam. Judul sampul depan versi bahasa Inggris: "Sulawesi, Nusantara's Torn and Shredded Heart".
Laporan ini merupakan laporan ke-12 atau yang terakhir dari Tim Ekspedisi Cincin Api yang sudah berlangsung selama satu tahun penuh.
Selama satu tahun itu, tim yang dipimpin wartawan Kompas Ahmad Arif itu naik turun gunung, keluar masuk hutan, hingga menyusur pantai dan menyeberang laut menuju pulau-pulau di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dari sejak Aceh, pantai barat Sumatera, gunung-gunung di Jawa-Bali-Nusa Tenggara, Flores, Maluku, dan terakhir di Sulawesi.
Berbeda dengan perjalanan ekspedisi di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku, yang lebih banyak mengupas bencana, gempa dan tsunami, termasuk menelusuri jejak tsunami di masa lalu, ratusan tahun lalu, perjalanan di Sulawesi lebih fokus pada keragaman hayati (biodiversity) yang memang luar biasa.
Keragaman flora dan terutama fauna di Sulawesi ini pula yang menuntun ilmuwan besar Alfred Wallace menyusun teori bahwa Sulawesi terbentuk dari tumbukan tiga lempeng bumi yang sangat dahhsyat di masa lalu. Tak heran kalau di setiap lengan Pulau Sulawesi terdapat satwa-satwa yang hanya ditemukan di sana.
Seperti laporan-laporan sebelumnya, untuk mengunduh laporan ini dari tablet iPad dikenakan biaya 2,99 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.