Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari Bakal Blak-blakan di Rapat Timwas Century

Kompas.com - 11/09/2012, 20:50 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, dipastikan akan hadir dalam rapat Tim Pengawas Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat yang berlangsung di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9/2012) besok.

Pengacara Antasari, Maqdir Ismail, mengungkapkan bahwa kliennya sudah mendapat izin dari Lembaga Pemasyarakatan Tangerang untuk hadir dalam rapat tersebut. Menurut Maqdir, Antasari akan berkata apa adanya dalam menjawab pertanyaan para anggota Dewan.

Maqdir mengatakan, Antasari akan mengatakan bahwa rapat yang digelar di Istana Negara pada Oktober 2008 itu benar adanya. Namun, menurutnya, rapat tersebut tidak khusus membahas bailout Bank Century, tetapi soal upaya pemerintah dalam menghadapi krisis global. "Mungkin akan ada tindakan-tindakan keputusan yang akan diambil yang merupakan terobosan. Itu yang disampaikan Presiden ketika itu," ujar Maqdir, Senin (11/9/2012).

Dalam pertemuan di Istana tersebut, kata Maqdir, Antasari dimintai pendapat tentang potensi pelanggaran hukum atas kebijakan-kebijakan yang akan diambil pemerintah dalam menghadapi krisis global itu. "Pak Antasari lalu mengatakan, penegak hukum tidak masalah sepanjang untuk kepentingan umum. Yang jadi persoalan penegak hukum itu adalah kalau ada penyalahgunaan wewenang dalam kebijakan itu," kata Maqdir.

Selain itu, Antasari juga akan menjelaskan soal pertemuannya dengan Boediono sekitar Oktober 2008 atau sebelum Pemilihan Umum 2009 jika memang hal itu dipertanyakan dalam rapat Timwas Century besok. Saat pertemuan itu berlangsung, Boediono menjabat Gubernur Bank Indonesia. Menurut Maqdir, saat itu Boediono meminta pendapat kepada Antasari soal rencana Bank Indonesia (BI) dalam menyelamatkan Bank Indover, anak perusahaan BI di Belanda. Atas pertanyaan itu, Antasari menyarankan agar Bank Indover tidak perlu diselamatkan karena kondisinya cukup parah.

Timwas Century akan memanggil Antasari dan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, untuk hadir dalam rapat di Gedung DPR besok. Timwas akan meminta penjelasan kepada keduanya tentang apa yang diketahui mengenai bailout Bank Century.

Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi, mengatakan, DPR akan mengonfirmasi pernyataan Antasari pada sebuah program televisi swasta bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah memimpin rapat membahas bailout Bank Century pada Oktober 2008. "Kalau misalnya betul, seperti apa. Pokoknya mempertegas," katanya beberapa waktu lalu.

Soal rapat yang membahas Century ini pun sudah dibantah Presiden Yudhoyono. Menurut Presiden, rapat itu membahas antisipasi krisis di dalam negeri. Presiden menegaskan bahwa pertemuan itu didokumentasikan secara lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com