Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irjen Djoko Siap Diperiksa KPK

Kompas.com - 21/08/2012, 15:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektur Jenderal (Irjen) Djoko Susilo siap diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait posisinya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM). KPK berencana memeriksa Djoko sebagai tersangka seusai libur Lebaran.

"Siap saja kalau memang yang terbaik itu," kata salah satu pengacara Djoko, Tommy Sihotang, saat dihubungi, Selasa (21/8/2012).

Menurut Tommy, kliennya belum menerima panggilan pemeriksaan KPK. Tommy mengatakan bahwa Djoko akan kooperatif selama proses hukum di KPK sesuai dengan prosedur yang diatur dalam nota kesepahaman (MoU) antara KPK dengan Kepolisian.

"Kalau memang sesuai dengan ketentuan hukum, tentu akan kita lakukan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kan di antara KPK dan Polri ada MoU yang ditandatangani pimpinan masing-masing," ungkapnya.

Seperti diketahui, kasus yang menjerat Djoko ini juga diusut Kepolisian. Jenderal Polisi bintang dua itu diduga menyalahgunakan kewenangannya saat menjadi Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sehingga menimbulkan kerugian negara dalam proyek pengadaan simulator SIM 2011.

Adapun kerugian negara yang diduga timbul terkait proyek itu mencapai Rp 90 miliar hingga Rp 100 miliar. Menurut Tommy, Kepolisian sudah memeriksa Djoko sebagai saksi kasus dugaan korupsi simulator SIM tersebut.

"Minggu lalu, sebelum Lebaran diperiksa," ucapnya.

Kepolisian memang tidak menetapkan Djoko sebagai tersangka. Selain Djoko, ada lima orang yang ditetapkan Polisi sebagai tersangka. Tiga dari lima orang yang dijadikan tersangka Polisi itu, juga menjadi tersangka KPK. Ketiganya terdiri dari Wakil Kepala Korlantas Polri Brigjen (Pol) Didik Purnomo, dan dua pihak swasta yakni Sukotjo S Bambang dan Budi Susanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com