Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FITRA: Anggaran "Open House" Lebaran Presiden Rp 1,5 Miliar

Kompas.com - 18/08/2012, 12:18 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) mencatat anggaran penyelenggaraan open house Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Idul Fitri 1 Syawal 1433 H mencapai Rp 1,5 miliar.

Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi mengatakan, awalnya anggaran yang ditawarkan Kementerian Sekretariat Negara dalam bentuk harga prakiraan sementara (HPS) kepada kontraktor sebesar Rp 1.618.504.500. Berdasarkan hasil pemantauan, FITRA menyebutkan HPS pekerjaan pengadaan jamuan bagi Presiden dan keluarga serta para menteri, pejabat tinggi negara, dan korps diplomatik dalam rangka acara silaturahim Presiden menyambut hari raya Idul Fitri 1433 H sebesar Rp 606.150.000.

Menurut Uchok, lelang ini tidak jelas siapa pemenangnya, tidak jelas juga nilai penawaran perusahaan pemenang tendernya. Namun, proses lelang ini sudah selesai dilakukan. Lelang diikuti oleh tiga perusahaan, yakni CV. Bima Sakti Utama, PT Cakra Wredhi Pratama, dan PT Intirasa Boga Utama. "Demi proses perhitungan, maka saya tetap mencantumkan angka sebesar Rp 606 juta," sebut FITRA dalam siaran persnya, Jakarta, Sabtu (18/8/2012).

Adapun HPS pengadaan jamuan bagi pejabat dan karyawan sekretariat presiden dalam rangka acara silaturahim Presiden menyambut Hari Raya sebesar Rp 175.250.000. FITRA menyatakan, pemenang lelang ini adalah perusahaan PT Cakra Wredhi Pratama di Jalan Kebon Nanas Utara II/16, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, dengan nilai penawaran sebesar Rp 155.000.000. Namun, perusahaan itu merupakan satu-satunya perusahaan yang mengikuti lelang tersebut. Dengan demikian, sebetulnya tidak ada kompetisi lelang, tetapi penunjukan langsung karena tanpa ada proses lelang.

Adapun HPS pekerjaan pengadaan jamuan snack dan minuman pada acara tersebut dianggarkan sebesar Rp 452.000.000. Pemenang lelangnya adalah PT Sindoro Bogatama yang beralamat di Jalan Tanah Abang II/13 RT 001 RW 003, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, dengan nilai penawaran sebesar Rp 417.000.000. Lelang itu juga diikuti oleh PT Cakra Wredhi Pratama dengan nilai penawaran Rp 442 juta.

HPS sewa pemasangan dan pembongkaran tenda beserta kelengkapannya di Istana Kepresidenan Jakarta tercatat sebanyak Rp 385.104.500. Pemenang lelang adalah CV Agustina Graha Agung di Jalan Utama I No. 88 RT 006 RW 003, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan nilai penawaran Rp 329.000.000. Proses lelang ini juga diikuti oleh PT Adhicomas Langgeng dengan penawaran sebesar Rp 361 juta dan CV Salsabila dengan penawaran  Rp 369 juta.

Menurut Uchok, realisasi anggaran dalam open house ini terlalu mahal, mengada-ada, dan jauh dari tindakan penghematan yang selama ini selalu dinyatakan oleh Presiden. Ia menyatakan, alokasi anggaran sebesar Rp 1,5 miliar sangat mencederai perasaan orang-orang miskin.

Ia menilai pemerintah akan menganggap wajar anggaran sebesar itu. Hal ini memperlihatkan bahwa pejabat hanya mempunyai hasrat menghambur-hambur uang negara tanpa perduli tanggung jawab itu sendiri.

"Jangankan sebesar Rp 1,5 miliar, lihat tahun 2011 saja, sesuai dengan hasil audit BPK tahun 2011, pemerintah dalam ini Kementerian Keuangan kehilangan pendapatan negara lantaran salah perhitungan pajak penghasilan minyak dan gas bumi, dan perhitungan bagi hasil migas sebesar Rp 2,3 triliun. Mereka betul-betul tidak memerdulikannya," kata Uchok.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com