Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono: KPK Sudah Seperti Politisi, Suka Main Teka Teki

Kompas.com - 09/08/2012, 12:55 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra)  Agung Laksono menyatakan perilaku KPK sudah seperti politisi dengan mengemukakan keberadaan menteri aktif yang bakal menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. KPK sebaiknya langsung menyebut menteri tersebut agar publik tidak penasaran dan bertanya-tanya.

"Sebaiknya KPK jangan buat teka-teki. Sebut saja (Menteri) itu siapa. Kalau seperti ini kan bisa menimbulkan banyak spekulasi. ini semua karena main pemberitaan aja. KPK sudah seperti politisi, suka main teka-teki," ujar Agung Laksono di Jakarta, Kamis (9/8/2012).

KPK, lanjutnya, tidak seharusnya melontarkan pernyataan tersebut. Pernyataan KPK akan menimbulkan banyak spekulasi di mata masyarakat dan mengganggu kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Agung mengaku tidak ambil pusing soal pernyataan KPK tersebut. Ia menegaskan, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional tetap jalan. "Saya mah enggak pikirin. Orang saya tidak melakukan tindakan korupsi. Emangnya gue pikirin, yang penting PON tetep jalan," ujar Agung.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan, ada salah satu menteri aktif yang bakal menjadi tersangka Korupsi. Penetapan tersebut sedianya akan dilakukan paling lambat setengah tahun dari sekarang. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan hal itu dalam diskusi bertajuk "Eksistensi KPK dalam Pemberantasan Korupsi" di Jakarta, Selasa (7/8/2012).

Berdasarkan catatan kompas.com, ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II (baca: Seorang Menteri Aktif Bakal jadi Tersangka KPK). Agung Laksono juga pernah dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap PON Riau. Beberapa waktu lalu Agung diperiksa oleh KPK sebagai saksi dalam kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com