Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari-hari Sibuk Kementerian

Kompas.com - 03/08/2012, 09:29 WIB

KOMPAS.com - Meningkatkan kinerja pemerintah. Itulah kata kunci safari Ramadhan model rapat terbatas yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kali ini. Tujuan peningkatan kinerja itu seperti menjadi ”mantra” yang selalu diucapkan Presiden saat membuka rapat di kementerian.

Saat mengawali safari Ramadhan di Kejaksaan Agung, Rabu (25/7/2012), Presiden berujar, ”Setiap bulan puasa kita bertekad tidak sedikit pun mengurangi intensitas dan produktivitas. Barangkali kegiatan fisik di lapangan sedikit dikurangi, tetapi tidak berarti kita tidak menggunakan waktu untuk meningkatkan kinerja kita.”

Dalam rapat keliling itu, menteri terkait memaparkan prioritas sasaran dua tahun sisa pemerintahan, tantangan atau persoalan yang dihadapi, serta solusinya. Presiden kemudian memberi arahan dan menerima masukan. Di akhir setiap rapat, Presiden menyampaikan pokok bahasan rapat kepada pers dan membuka tanya jawab.

Memberi arahan di tengah pejabat yang duduk mendengarkan menjadi kesibukan Presiden sepanjang Ramadhan. Namun, tidak hanya Presiden yang sibuk. Kementerian-kementerian yang didatangi tidak kalah sibuk membuat persiapan.

Di Kejaksaan Agung, sebelum rapat dengan Presiden, digelar rapat internal persiapan kedatangan Presiden. Rapat persiapan dua hari berturut-turut dipimpin Jaksa Agung Basrief Arief diikuti seluruh pejabat.

Saat rapat berlangsung, nyaris tidak ada aktivitas penanganan kasus. Hampir seluruh perhatian personel Kejaksaan Agung fokus untuk membuat rapat berjalan baik. Rapat diakhiri dengan jumpa pres Presiden di podium yang dibawa dari Istana Kepresidenan.

Dua hari kemudian, rapat digelar di Kementerian Perindustrian. Persiapan di sana tak kalah sibuknya. Beberapa hari sebelum rapat, ruangan yang akan digunakan ”dipermak”. Ruang sebelahnya dijadikan ruang untuk shalat Jumat bagi Presiden dan para menteri. Ruangan yang biasa digunakan untuk pers dijadikan ruang kesehatan untuk kondisi darurat. Untuk wartawan disediakan ruangan yang dilengkapi fasilitas 10 jalur internet nirkabel.

”Pos satpam di lantai gedung juga ada yang dibongkar,” kata seorang pegawai Kementerian Perindustrian.

Selepas shalat Jumat, Presiden dan rombongan menteri beriringan menuju Kementerian Keuangan. Ramai dan riuh sekali rombongannya. Karena itu, wartawan suka berseloroh, ”Suheri, suka heboh sendiri.”

Di Kementerian Keuangan, rapat yang dipimpin Presiden berakhir menjelang berbuka puasa. Menu khusus buka puasa disiapkan untuk peserta rapat. Namun, Presiden dan rombongan tidak berbuka puasa di sana.

Akhir Juli, rapat dilangsungkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendingin ruangan di ruang rapat ditambah. Spanduk khusus sebagai latar jumpa pers dibuat. Tabloid gratis "Bertindak untuk Rakyat dibagikan". Tabloid yang disusun Staf Khusus Presiden Sardan Marbun itu menampilkan kegiatan, kebijakan, dan keberhasilan pemerintah.

Persiapan untuk rapat di Kementerian Kesehatan, Rabu (1/8/2012), tak kalah hebohnya. Tidak ada yang keliru karena tamu yang datang memang istimewa. Sejumlah ruang diubah fungsinya. Pendingin ruangan ditambah.

"Suheri" memang pantas disambut "Suhera", suka heboh ramai-ramai. Hasilnya? Tentu banyak, dan kita perlu sabar menantinya. (WHY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com