Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotma: Tidak Ada Bukti, Djoko Susilo Kok Jadi Tersangka?

Kompas.com - 01/08/2012, 22:13 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim pengacara Gubernur Akademi Kepolisian Irjen Djoko Susilo mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan kliennya sebagai tersangka tanpa bukti. Pengacara membantah adanya penggelembungan harga atas pengadaan simulator SIM dan penyuapan yang diterima kliennya.

"Dengan dasar hukum apa KPK menetapkan DS sebagai tersangka. Bukti apa yang dipunyai KPK menentukan DS sebagai tersangka?" ujar kuasa hukum Djoko Susilo, Hotma Sitompul, saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jalan Martapura, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2012) sore.

Selain itu, menurut Hotma, Djoko telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK tanpa dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sehingga tidak mencukupi bukti permulaan. Tidak ada pula saksi-saksi dari anggota Korlantas yang diperiksa oleh KPK.

"Sampai dia ditetapkan sebagai tersangka tidak ada pemeriksaan sehingga sangat janggal jika DS ditetapkan sebagai tersangka," lanjutnya.

Menurutnya, dari keterangan Djoko dengan didukung dokumen-dokumen yang relevan, tidak ada penggelembungan harga (mark up) dalam pengadaan simulator SIM tersebut. Juga tidak ada penyuapan yang diterima Djoko. Pernyataan tersebut hanya datang dari Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia, Soekotjo S Bambang, yang telah menjadi terdakwa kasus penipuan dan penggelapan dana pengadaan simulator oleh Pengadilan Tinggi Bandung.

Hotma menambahkan, semua proses tender telah dilakukan secara transparan dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Ia mempertanyakan penetapan status Djoko menjadi tersangka oleh KPK. KPK dianggap telah melanggar hukum dan etika dalam penetapan Djoko sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com