Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busyro: Pak Tarman Menerima Kami dengan Ramah

Kompas.com - 31/07/2012, 08:46 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sempat tertahan berjam-jam, akhirnya petugas Komisi Pemberantasan Korupsi bisa menggeledah Markas Korps Lalu Lintas Mabes Polri di Jalan MT Haryono, Jakarta, sejak Senin (30/7/2012) malam hingga Selasa pagi ini.

Petugas KPK sempat tertahan lama di dalam Markas Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri, sebelum akhirnya bisa menginventarisasi dan membuat berita acara terhadap barang yang hendak disita. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, sudah tak ada masalah dalam penggeledahan yang dilakukan KPK di Markas Korps Lalu Lintas Mabes Polri.

Sebelumnya, hingga pukul 04.00 WIB, petugas KPK yang memakai rompi coklat bertuliskan KPK di bagian punggung masih bergerombol di depan lobi Markas Korps Lalu Lintas Mabes Polri.

Direktur Penuntutan sekaligus Plt Direktur Penyidikan KPK Warih Sadono terlihat hanya bisa mondar-mandir di lobi. Sementara pimpinan KPK, Abraham Samad, Busyro, dan Bambang Widjojanto, tertahan di masjid yang berada di belakang Markas Korps Lalu Lintas Mabes Polri.

"Sudah aman. Pak Tarman (Kabareskrim Komisaris Jenderal Sutarman) menerima dengan ramah," kata Busyro.

Pada pukul 05.30 WIB, petugas KPK yang bergerombol di lobi terlihat tengah mendata beberapa barang. Sementara tiga pimpinan KPK ditemani beberapa orang berpakaian polisi naik ke atas gedung. Belum jelas apa yang dilakukan.

Menurut Busyro, penggeledahan sudah hampir rampung dan petugas tengah mencocokkan barang-barang yang disita serta akan membuat berita acara penggeledahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com