Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Broker Properti Laporkan Oesman Sapta ke Polisi

Kompas.com - 29/07/2012, 16:19 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Broker properti, Nofel Saleh Hilabi, mengaku dipukul oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang, Rabu (25/7/2012) lalu (Pukul Broker Properti, Oesman Sapta Dilaporkan). Terkait hal ini, Nofel, melalui kuasa hukumnya, Hotma Sitompoel, menuntut keadilan.

"Kami dan masyarakat ingin melihat hukum ditegakkan. Apakah pisau hukum masih tajam ke atas atau tumpul ke bawah," kata Hotma pada jumpa pers di Jakarta, Minggu (29/7/2012).

Pada kesempatan itu, Hotma didampingi Nofel, yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Selatan. Berdasarkan keterangan pihak Nofel, pemukulan ini, kata Hotma, berlangsung di kantor Oesman di The City Tower, Jakarta, Rabu lalu.

Saat itu, Nofel mendatangi kantor Oesman guna membicarakan permasalahan pelunasan pembelian rumah milik pamannya, Ali Muhammad. Menurut Hotma, Oesman membeli rumah Ali seharga Rp 28 miliar. Namun, Oesman baru membayar Rp 10 miliar.

Saat itu, Nofel mengatakan, akta jual beli tersebut belum dapat dilakukan, karena Oesman, yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Nasional (DPP PPN), belum melunasi kewajibannya.

"Namun, saudara Oesman langsung membentak klien kami (Nofel) sambil bertanya, 'Mana Ali Idung?' Ketika dijawab (Ali) sedang di Jambi, saudara Oesman berkata, 'Jangan bohong kamu!', sambil memukul bibir klien kami berkali-kali dengan handphone Communicator E-90 hingga bibir klien kami pecah dan berdarah," kata Hotma.

Terkait peristiwa ini, Nofel telah melaporkan Oesman melakukan tindak penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan.

"Kasus ini murni kasus pidana, bukan masalah utang-piutang," kata Hotma.

Sementara itu, Oesman Sapta membantah semua tuduhan tersebut. Ia mengaku tidak pernah memukul Nofel.

"Saya tidak memukul. Dia (Nofel) hanya saya dorong ke luar, karena dia masuk tanpa izin. Saya bikin janji dengan om-nya, Ali Idung, tapi yang datang Nofel lagi," imbuh Oesman.

Menurutnya, latar belakang utang rumah yang memicu pemukulan itu sama sekali tidak benar.

"Justru saya yang diutangi sama Ali Rp 18 miliar sejak setahun lalu. Mau dibayar, tapi sampai sekarang tidak ada. Rumah itu katanya buat bayar, tapi ternyata surat-suratnya bermasalah dan enggak pernah bayar pajak," papar Oesman.

Lebih lanjut, Oesman mengatakan, dirinya berencana akan melaporkan balik Nofel dan pamannya atas kasus penipuan.

"Saya akan laporkan 378 KUHP tentang penipuan. Saya akan lapor balik sesampainya saya di Jakarta. Sekarang saya masih di London," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com