Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditetapkan Tersangka, Kerabat Emir Moeis Berdatangan

Kompas.com - 26/07/2012, 21:14 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Emir Moeis sebagai tersangka dugaan suap PLTU Tarahan, kerabat Emir Moeis silih berganti bedatangan mengunjungi rumah tersangka di Jalan Kalibata Timur IV E nomor 18, Jakarta Selatan.

Kerabat Emir tersebut datang dengan kendaraan beroda empat yaitu sedan dan minibus. "Itu yang datang tadi (seorang ibu paruh baya) bukan tamu tapi keluarganya pak Emir,"ujar penjaga rumah Emir Moeis yang minta namanya dirahasiakan, Kamis (26/7/2012).

Motif dari kerabat Emir Moeis mengunjungi rumah tersangka kasus dugaan suap PLTU Tarahan tersebut belum jelas. Namun, penjaga rumah Emir menduga ini berkaitan dengan penetapan Emir sebagai tersangka dugaan suap PLTU Tarahan oleh KPK.

Kerabat dari Emir Moeis sejak sore tadi hingga berita ini diturunkan setidaknya sudah tercatat sekitar lima orang yang menyambangi rumah Emir Moeis. Rincian dari kerabat tersangka kasus dugaan suap PLTU Tarahan, Lampung adalah sekitar dua orang wanita dan tiga orang pria. "Barangkali kerabat datang untuk memberi semangat pada pak Emir," tambahnya.

Berdasarkan pengamatan, rumah Emir Moeis masih terlihat sepi meskipun kerabat Emir silih berganti berdatangan. Satgas PDI P yang menjaga kediaman politisi PDI P dan Ketua komisi IX DPR RI tersebut tampak berjaga di luar rumah Emir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com