JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Nasrullah mengungkapkan, perlu meningkatkan keterlibatan aktif media massa dalam proses pengawasan pemilu di Indonesia.
"Posko Awaslupadu yang menjadi wadah bagi stakeholder dalam pemilu termasuk pers. Maka dari itu, dari forum ini juga keterlibatan pers dalam pemilu harus makin ditingkatkan," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, di Jakarta, Kamis (19/7/2012).
Menurutnya, dalam beberapa periode terakhir, media massa menjadi elemen penting penyalur informasi dari penyelenggara Pemilu dan Pemilu Kada. Bahkan, pers terkadang menjadi sumber inspirasi bagi pemegang kebijakan, dalam mengambil langkah strategis dan signifikan.
"Tidak hanya sebagai penyalur informasi, pers juga terlibat dalam mengawal jalannya Pemilu yang demokratis. Peranan pers ini harus tetap terjaga dan ditingkatkan demi kepentingan nasional," paparnya.
Salah satu prioritas penting Bawaslu, sesuai dengan UU No.15 Tahun 2011 tentang penyelenggara Pemilu yaitu, mengutamakan strategi pencegahan untuk meminimalisasi pelanggaran dari pada melakukan penindakan pelanggaran itu sendiri. Pencegahan hanya dapat dilakukan dengan peran pers di dalamnya.
Nasrullah menambahkan, berbagai macam informasi yang disampaikan media massa, akan membuat khalayak semakin peduli pada pelaksanaan Pemilu. Dengan kepedulian tersebut, maka akan muncul partisipasi aktif masyarakat, terutama untuk mencegah adanya pelanggaran pemilu. "Tanpa pers itu semua sia-sia saja," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.