Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wa Ode Baru Kembalikan Uang Fahd Rp 5 Miliar

Kompas.com - 18/07/2012, 02:14 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa Wa Ode Nurhayati belum mengembalikan semua uang yang diberikan pengusaha Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq kepadanya.

Wa Ode baru mengembalikan Rp 5 miliar dari Rp 6 miliar yang diduga diterimanya dari Fahd terkait pengalokasian Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID).

Hal ini terungkap melalui keterangan Fahd yang menjadi saksi untuk terdakwa Wa Ode dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Selasa (17/7/2012).

Adapun Wa Ode didakwa menerima suap senilai Rp 6,5 miliar dari tiga pengusaha, yakni Fahd, Paulus, dan Abram Noach Mambu, terkait alokasi DPID. "Sisanya Rp 1 miliar," kata Fahd.

Namun, menurut Fahd, pengembalian uang Rp 5 miliar oleh Wa Ode tersebut tidak disertai tanda bukti. "Enggak pakai bukti, langsung ditransfer," katanya.

Fahd menuturkan, dirinya meminta kembali uang Rp 6 miliar yang diberikannya ke Wa Ode lantaran alokasi dana DPID untuk tiga kabupaten di Aceh seperti yang dijanjikan tidak juga gol.

Padahal, Fahd sudah memberikan uang Rp 6 miliar sesuai dengan kesepakatan 5-6 persen dari nilai DPID yang dialokasikan Rp 40 miliar untuk masing-masing kabupaten.

Uang commitment fee tersebut diberikan Fahd melalui Haris Surahman yang diteruskan ke staf pribadi Wa Ode, Sefa Yolanda. "Diberikan secara bertahap di Bank Mandiri Cabang DPR, tarik tunai, setor tunai," ungkap Fahd.

Menurut Fahd, dirinya sudah bolak-balik menagih ke Wa Ode agar uangnya dikembalikan selama anggaran DPID yang dijanjikan belum masuk ke kas tiga kabupaten di Aceh, yakni Bener Meriah, Aceh Besar, dan Pidie Jaya.

Sebelumnya Fahd menyampaikan ke bupati tiga kabupaten tersebut bahwa dirinya bisa membantu agar tiga kabupaten itu menjadi penerima DPID.

Sebagai syarat, Fahd meminta para bupati menyiapkan commitment fee 6 persen yang akan diberikan ke DPR sebesar 5 persen, untuk Fahd 0,5 persen, dan untuk Haris Surahman yang mengenalkannya ke Wa Ode sebesar 0,5 persen.

Fahd menuturkan, dirinya membayarkan commitment fee para bupati tersebut dengan uang pribadinya terlebih dahulu yang nantinya akan diganti oleh para bupati setelah proyek DPID gol. Untuk mendapatkan uang talangan itu, Fahd mengaku meminjam ke sejumlah pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com