Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hartati Bertemu Amran Bicarakan Bisnisnya

Kompas.com - 17/07/2012, 23:31 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Hartati Murdaya Poo diketahui kerap bersilaturahmi dengan Bupati Buol, Amran Batalipu. Hartati dan Amran setidaknya pernah bertemu untuk membicarakan bisnis dan kepentingan pemilihan kepala daerah.

"Pertemuan pasti ada, cuma belum jelas. Tapi saya punya dugaan ada. Ya salah satunya silahturahmi selain itu juga membicarakan Pemilukada dan kepentingan bisnisnya," kata pengacara Amran, Amat Ente Daim seusai mendampingi Amran diperiksa di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (17/7/2012).

Amran menjadi tersangka karena diduga menerima suap dari dua petinggi PT Hardaya Inti Plantation, perusahaan yang disebut milik Hartati Murdaya. Kedua petinggi PT Hardaya Inti Plantation yang diduga menyuap Amran tersebut adalah Yani Anshori dan Gondo Sudjono. Mereka juga ditetapkan KPK sebagai tersangka.

Menurut Amat, Hartati kerap membantu dana untuk kesejahteraan warga Buol. Hal itu semata-mata dilakukan karena Hartati memiliki kebun kelapa sawit di Buol.

"Karena dia (Hartati) punya aset di daerah itu, tentunya apa kekurangan di daerah itu dia bantu dari bertanggung jawab, lingkungan hidup, kesejahteraan," ujarnya.

Sebelumnya Emet juga mengatakan Hartati pernah menyumbang dana untuk biaya kampanye Amran sebaga calon bupati Buol petahana. Di Buol, katanya, Hartati memiliki izin perkebunan seluas 70 ribu hektar. Kini, Hartati yang juga anggota dewan Pembina Parta Demokrat itu, kata Emet, sedang berencana membuka perusahaan baru setelah pemerintah membatasi izin perkebunan kepala sawit maksimal 20 hektar setiap perusahaan.

Saat ditanya apakah Hartati mengetahui ihwal penyuapan oleh anak buahnya ini, Emet menilai sedianya sebagai pemilik PT Hardaya Inti Plantation, Hartati mengetahui hal tersebut.

"Kan ada mekanismenya dari atas ke bawah, tapi saya pikir perusahaan pasti tahu," kata Emet. Dia juga menyambut rencana KPK untuk memeriksa Hartati sebagai saksi dalam kasus ini. "Biar semua persoalan ini transparan. Kalau cuma duga-duga, kan gak bisa. Bisa jadi keterangan Bu Hartati meringankan klien saya," ujarnya.

Sementara Hartati dalam beberapa kesempatan membantah ikut menyuap Amran. Menurut Hartati, uang yang diberikan ke Amran bukanlah suap melainkan bantuan untuk warga Buol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com