JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kekecewaannya terhadap pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN di Phnompenh, Kamboja, yang tidak menghasilkan komunike atau kesepakatan bersama. Namun demikian, Presiden menepis spekulasi yang berkembang bahwa ASEAN mengalami perpecahan.
"Saya kecewa dan prihatin karena apa yang baru saja terjadi bisa menimbulkan persepsi atau gambaran yang keliru tentang ASEAN. Saya mengikuti pemberitaan di luar dikatakan ASEAN pecah, ASEAN tidak ada persatuan lagi. Saya tidak setuju. Saya katakan, ASEAN tidak pecah, tidak ada disunity," kata Presiden Yudhoyono dalam pernyataannya kepada pers, Senin (16/7/2012), di Kantor Presiden.
Menurut Presiden, pertemuan menteri ASEAN tanpa kesepakatan bersama itu baru terjadi dalam sejarah ASEAN. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pandangan terkait masalah Laut China Selatan, khususnya Filipina yang tengah tegang dengan China di wilayah itu.
Menyikapi persoalan itu, Presiden memrintahkan Menlu Marty Natalegawa untuk mengisi kekosongan pertemuan hingga pertemuan puncak ASEAN empat bulan ke depan dengan lobi dan konsultasi untuk mencari titik temu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.