Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Golkar Bicarakan Sanksi Capres-Cawapresnya yang Diusung Partai Lain

Kompas.com - 30/06/2012, 11:00 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar akan membicarakan sanksi bagi kader partai mereka yang diusung oleh partai politik lain sebagai calon presiden atau wakil presiden di Pemilu 2014. Aturan akan dibuat dalam Rapat Pimpinan Nasional III (Rapimnas III) di Bogor, Sabtu (30/6/2012).

Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin di Bogor, Sabtu ini.

Nurul mengatakan, pemberian sanksi ada dalam Peraturan Organisasi Nomor 013 sejak tahun 2011. Selama ini, sanksi itu diberlakukan pula pada pencalonan kepala daerah berupa pencopotan dari jabatan struktur partai dan mundur dari jabatan politik.

"Diberi kesempatan kepada yang bersangkutan untuk melakukan pembelaan diri. Saya belum tahu apakah yang sekarang akan ditambah atau diperberat seperti apa," kata Nurul.

Nurul menambahkan, peraturan itu dibuat setelah belajar dari pengalaman pahit masa lalu. Soliditas internal untuk mendukung calon yang diusung partai tak bulat. Akhirnya, kemenangan tak diraih.

Sebelumnya, Ketua Dewan Petimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dan Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menilai, kader yang diusung parpol lain dalam Pemilu 2014 tak perlu dipecat sebagai kader. Saksi cukup nonaktif dari kepengurusan partai dan jabatan politik.

Sementara itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK), disebut-sebut berpeluang maju dalam Pemilu 2014 . JK juga mengaku siap maju jika diminta oleh rakyat. Namun, kendaraan politik JK di Partai Golkar tertutup setelah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical ditetapkan sebagai calon presiden dari Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com