Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertha Kenal Dua WN Malaysia sebagai Orang yang Ingin Berinvestasi

Kompas.com - 22/06/2012, 20:33 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Partai Demokrat, Bertha Herawati, mengaku kenal dua warga negara Malaysia, yakni Azmi Bin Muhammad Yusof dan Mohamad Hasan Bin Kushi, sebagai pihak yang ingin berinvestasi di Indonesia. Bertha mengaku tidak tahu banyak soal kehidupan pribadi dua warga negara Malaysia yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka itu.

"Kedua orang Warga Negara Malaysia yang diduga datang ke Jakarta bersama-sama dengan ibu Neneng, memang betul saya kenal sejak akhir tahun 2011, yaitu ketika mereka bermaksud berinvestasi di Indonesia," kata Bertha seperti yang tertulis dalam siaran persnya kepada wartawan, Jumat (22/6/2012).

Menurut Bertha, mereka beberapa kali bertemu untuk membahas rencana investasi tersebut. Pertemuan itu juga diikuti sejumlah pihak lain, baik dari Malaysia maupun pemilik proyek di Indonesia. Bertha juga mengaku pernah ke Malaysia untuk menemui kedua warga negara Malaysia itu terkait rencana investasi mereka.

"Tetapi tidak setiap kali mereka ke Indonesia saya mengetahui apa urusan mereka, karena katanya banyak urusan lain yang mereka kerjakan di Indonesia, misalnya di Medan, Pekanbaru dan Jakarta," katanya.

Namun, lanjut Bertha, rencana dua orang warga Malaysia itu untuk berinvestasi tidak pernah terealisasi. Bertha juga tidak menyebutkan dalam bidang usaha apa kedua orang Malaysia itu akan menanamkan modalnya.

Sepengetahuan Bertha, Hasan memiliki restoran di Kuala Lumpur yang bernama Kedai Hasan, sedangkan Azmi memiliki kaitan dengan perusahaan HTM Consultants Sdn Bhd dan Meram Holding Sdn Bhd, seperti pada kartu nama yang diserahkan Azmi ke Bertha.

Kemudian, Bertha mengaku terkejut ketika mendengar kabar kalau Azmi dan Hasan yang dikenalnya itu tertangkap penyidik KPK pada 13 Juni 2012 lalu. Salah satu dari mereka tertangkap KPK dalam perjalanan menuju Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, sedangkan seorang lainnya tertangkap di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Menurut Bertha, sebelum penangkapan itu, Azmi sempat meneleponnya untuk mengundang makan siang di Hotel Lumere di Senen. "Tetapi saya tidak bisa memenuhi permintaannya karena saya sedang banyak pekerjaan, dan saya katakan bahwa saya baru bisa free setelah jam 21.00 WIB," tuturnya.

Bertha melanjutkan, sehari setelah penangkapan itu, dirinya sempat berpapasan dengan Hasan dan Azmi di gedung KPK. Saat berpapasan itu, katanya, keduanya mengaku hanya membantu Neneng beli makanan.

KPK menetapkan Azmi dan Hasan sebagai tersangka atas dugaan menghalang-halangi penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan tersangka Neneng Sri Wahyuni. Keduanya tertangkap penyidik KPK bersamaan dengan penangkapan Neneng.

Diduga, Azmi dan Hasan membantu Neneng selama pelarian. Merekalah yang diduga meloloskan Neneng masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur ilegal.

Rabu (20/6/2012) lalu, KPK memeriksa Bertha sebagai saksi bagi Azmi. KPK juga telah meminta Imigrasi mencegah Bertha bepergian ke luar negeri. Adapun Bertha, selain menjadi pengurus Partai Demokrat juga menjadi notaris yang mengurus sejumlah perusahaan suami Neneng, Muhammad Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com