Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tetapkan Dua WN Malaysia Tersangka

Kompas.com - 14/06/2012, 20:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan status tersangka terhadap dua warga negara Malaysia yang tertangkap bersama Neneng Sri Wahyuni, Rabu (14/6/2012). Dua warga negara Malaysia itu bernama R Azmi Bin Muhamad Yusof dan Mohamad Hasan Bin Khusi. Mereka diduga mencegah atau merintangi proses penyidikan perkara Neneng dengan membantu yang bersangkutan selama buron.

"Pimpinan KPK berdasarkan bukti-bukti yang ada sudah menetapkan status dua warga negara (WN) tetangga kita tersebut sebagai tersangka," kata Deputi Penindakan KPK, Iswan Helmi, dalam jumpa pers yang berlangsung di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Hadir pula dalam jumpa pers tersebut Ketua KPK Abraham Samad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Syed Munshe Afdzaruddin Bin Syed Hassan, dan Juru Bicara KPK, Johan Budi.

Menurut Iswan, penetapan keduanya sebagai tersangka didasarkan pada alat bukti yang cukup. KPK memeriksa keduanya sejak tertangkap kemarin sore. Salah satu dari mereka ditangkap di kawasan Senen, sedangkan seorang lagi ditangkap saat hendak menuju Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, tempat suami Neneng, Muhammad Nazaruddin, ditahan.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Syed Munshe Afdzaruddin meluruskan pemberitaan yang menyebutkan kalau satu dari dua warga Malaysia itu merupakan penasihat kerajaan di Malaysia. "Mereka bukan penasihat, bukan juga pegawai kerajaan. Sebagaimana jalur hukum, bagaimana KPK, saya sebagai duta besar, mempersilakan (untuk diproses)," katanya.

Dato Syed Munshe pun berjanji akan mempermudah akses KPK dalam memproses hukum dua warga negara Malaysia tersebut. Jika keduanya memerlukan bantuan hukum, menurut Dato, pihaknya siap memberi bantuan.

Rabu (13/6/2012), Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan akan mendalami peran dua WN Malaysia tersebut. KPK memperoleh informasi kalau satu di antaranya merupakan orang penting di Malaysia. "Orang ini cukup penting karena dia merupakan penasihat dari satu pemerintahan kerajaan di Malaysia," kata Bambang dalam jumpa pers, kemarin.

Pernyataan Bambang itu dibantah Abraham hari ini. "Tidak pernah ada penjelasan resmi dari KPK yang menyatakan dua warga negara Malaysia adalah pejabat atau penasihat kerajaan," ujar Abraham.

Diberitakan sebelumnya, KPK menangkap Neneng di rumahnya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu sore. Neneng diketahui masuk Batam, Riau, dari Kuala Lumpur, Malaysia, melalui jalur laut. Kemudian istri Muhammad Nazaruddin itu terbang ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan mendarat sekitar pukul 11.30 WIB.

Diduga, dua warga negara Malaysia itu mendampingi Neneng dari Kuala Lumpur hingga Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com