Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Sherny Minta Sidang Dibuka Kembali

Kompas.com - 13/06/2012, 15:41 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Afrian Bondjol, kuasa hukum terpidana Sherny Kojongian, mengatakan akan meminta proses persidangan perkara yang melibatkan kliennya dibuka kembali.

"Terkait dengan kepulangan Ibu Sherny, kami akan ajukan beberapa upaya hukum. Kami akan meminta kepada MK (Mahkamah Konstitusi) untuk membuka kembali. Proses persidangan ini, kan, untuk mencari kebenaran materiil, sekarang terdakwanya sudah ada," ujar Afrian di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (13/6/2012).

Afrian menjelaskan, pada sidang terdahulu belum ada keterangan dari pihak Sherny dan saksi-saksi yang meringankan. Menurut dia, permohonan sidang kembali semata-mata untuk memperoleh bukti-bukti materiil atas keterlibatan Sherny dan dua rekan lainnya, yakni Eko diadili bersama-sama mantan Presiden Komisaris PT BHS Hendra Rahardja.

"Tinggal bagaimana digali, bukti-bukti yang materiil. Benar enggak bukti keterlibatan Sherny bersama almarhum Hendra dan Bapak Eko. Kami sudah ajukan surat itu, kami mau nunggu respons dari MK," ujarnya.

Sementara itu, mengenai proses persidangan tahun 2002, Afrian mengatakan kliennya tidak mengetahuinya. Menurut Afrian, Sherny mengaku baru mengetahui dirinya dihukum 20 tahun tahun penjara pada tahun 2007.  Sherny saat itu ingin mengajukan permohonan menjadi warga negara Amerika Serikat.

Pemanggilan terhadap buron Kejaksaan Agung yang menjadi terpidana korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu juga belum jelas apakah sampai di tangan Sherny.

"Saya tidak tau faktanya bagaimana pada saat itu, yang pasti jaksa melakukan pemanggilan, cuma masalahnya sampai apa tidak ke Sherny? Tahu atau tidak si Sherny? Faktanya Sherny mengetahui dirinya dihukum baru pada tahun 2007. Sementara faktanya putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu pada 2002. Jadi demi mencari kebenaran yang materiil, sidang kami minta dibuka kembali, diperiksa saksi-saksi yang ada," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    Nasional
    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    Nasional
    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Nasional
    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com